5 Hal Menarik yang Hanya Ada di kumparan Diskusyen

23 Februari 2019 20:35 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutradara dan Penata Artistik, Dimas Djayadiningrat memberikan suvenir kepada peserta workshop kumparan Diskusyen di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sutradara dan Penata Artistik, Dimas Djayadiningrat memberikan suvenir kepada peserta workshop kumparan Diskusyen di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Acara kumparan Diskusyen sukses digelar pada Sabtu (23/2) di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta. Gelaran workshop untuk belajar menjadi seorang content creator ini telah membagikan ilmu kepada sekitar 200 peserta yang antusias mengikuti acara ini.
ADVERTISEMENT
Acara yang bertema "Ada Viral di Antara Kita" sukses menghadirkan para pembicara kece seperti Dimas Djayadiningrat (Sutradara dan Penata Artistik), Budiman Hakim (Story Teller dan Creative Director), Agung Hapsah (YouTuber), dan Asep Herna (Creative Director dan Certified Hypnoterapist).
Keseruan dan hal menarik pun mengemuka di acara ini. Berikut lima hal di antaranya:
1. Asep Herna yang menghipnotis peserta
Seorang Creative Director dan Certified Hypnoterapist bernama Asep Herna dihadirkan kumparan x Youtube untuk berbagai ilmu copywriting kepada para peserta. Namun ternyata enggak cuma itu saja, Asep dengan kata-katanya malah menghipnotis peserta di tengah acara.
"Tutup mata dalam hitungan tiga ke satu, 3, 2, 1. Tarik napas yang pelan dari hidung, tahan di kepala, hembuskan lewat mulut. Biarkan diri rileks, nyaman, dan tenang. Fokuskan pikiran Anda di kedua kelopak mata Anda, bayangkan di kedua kelopak mata Anda mengalir lem yang sangat keras dalam imajinasi Anda," ujar Asep yang kemudian diikuti peserta.
Suasana workshop bersama instruktur hipnoterapi dan Direktur MindStream, Asep Herna di acara kumparan Diskusyen. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Akibatnya sebagian peserta enggak bisa membuka matanya. Sebagian lagi malah berakhir tertidur saat dihipnotis lebih lanjut. Di sini, Asep ingin membuktikan bahwa kata-kata bisa memengaruhi alam bawah sadar seseorang. Begitu pula dia menerapkannya ke dalam copywriting.
ADVERTISEMENT
2. Cerita Budiman Hakim dan konten kontroversialnya
Budiman Hakim pernah memiliki video tentang iklan pelayanan masyarakat terkait rokok. Dalam video tersebut digambarkan seorang pria yang hendak merokok kemudian dibacakan surat yasin.
Video tersebut kemudian menjadi kontroversi. Banyak ormas yang meminta agar video tersebut di-take down. Namun, setelah menghapusnya, video tersebut masih tersimpan di orang lain.
"Ini saya juga sudah tidak punya videonya. Ini dari orang lain yang kirim. Saya sendiri sudah tidak simpan," ceritanya.
Story Teller dan Creative Director Budiman Hakim saat mengisi di Workshop kumparan Diskusyen. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
3. Agung Hapsah yang menilai konten dari kualitasnya
Bagi sebagian YouTuber, jumlah subscriber mungkin menjadi penting buat menentukan kualitas sebuah konten. Namun, YouTuber beken Agung Hapsah punya jurus berbeda.
"Terlalu banyak orang men-judge melalui subscriber. Jadi aku tidak mau membantu orang untuk men-judge aku. Kalau kamu mau judge orang liat dari kontennya, jangan dari angkanya," jelas dia.
YouTuber, Agung Hapsah saat memberikan materi kepada peserta workshop kumparan Diskusyen di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
4. Kata Dimas Djay soal pentingnya personal branding untuk jadi konten kreator
ADVERTISEMENT
Dimas mungkin enggak paham kalau ditanya bagaimana cara membuat konten viral. Tapi dia yakin kalau personal branding adalah hal penting yang mesti dibangun lebih dulu dari para kreator konten.
"(Sebab) Orang tahu kalau mau manggil lo kira-kira apa bayangannya, kira-kira yang mau dikerjain apa, ya? Personal branding kalian tuh mampunya apa, ya?" kata Dimas.
Sutradara dan Penata Artistik, Dimas Djayadiningrat saat menjadi pembicara di kumparan Diskusyen di Salihara, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Lantas dia berbagi tips bagaiman cara menentukan personal branding-mu. Di antaranya tahu batasan, cari tahu kekuatan diri, jadi diri sendiri (otentik), kerja dengan hati, dan seratus persen komitmen.
5. Serunya kumparan Diskusyen ditutup pembagian hadiah ke peserta
Enggak cuma dapat ilmu saja, kumparan Diskusyen juga berbagi kebahagian pada para peserta. Siapa sangka peserta bernama Rahmi Nur Aini, yang ikut acara ini, bisa dapat kamera Mirrorless Fujifilm X-A3 gratis. Dia pun mengaku menikmati keseruan jalannya acara kumparan Diskusyen.
ADVERTISEMENT
"Pertama kan settingnya ya. Biasanya kalau materi seminar itu kan cuma biasa, ini kan dibuat teater jadi kita enggak bisa fokus ke yang lain. Kemudian treatment-nya menurut gua gimmick-gimmick-nya bagus sih," tutur Rahmi bersemangat.
Pemberian hadiah kepada para peserta workshop kumparan Diskusyen di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selain hadiah utama berupa kamera mirrorless, kumparan juga membagikan serangkaian hadiah berupa voucher bagi yang beruntung. Keseruan pembagian voucher ini dilakukan usai acara berlangsung.
Menarik, kan?