5 Hal yang Terungkap dari Bocoran Dokumen Rahasia CIA

8 Maret 2017 10:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Badan Intelijen AS, CIA (Foto: AP Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Badan Intelijen AS, CIA (Foto: AP Photo)
WikiLeaks pada Selasa (7/3) membocorkan ribuan dokumen rahasia yang diduga milik CIA. Jika terbukti kebenarannya, dokumen ini akan menjadi satu lagi praktik penyadapan pemerintah Amerika Serikat yang terungkap ke publik.
ADVERTISEMENT
Dengan sandi "Vault 7", WikiLeaks membeberkan hampir 9.000 dokumen CIA di situs mereka. Dokumen itu mengungkapkan cara-cara penyadapan CIA dan bagaimana badan intelijen AS itu menyulap alat-alat elektronik menjadi benda spionase.
Secara garis besar, setidaknya ada lima hal yang terungkap dari dokumen-dokumen rahasia tersebut:
1. CIA bisa masuk ke sistem operasi telepon seluler pintar iOS dan Android, dan semua jenis komputer.
Dalam dokumen diketahui CIA telah memproduksi lebih dari 1.000 sistem malware seperti virus dan trojan serta piranti lunak lain untuk mengendalikan barang elektronik.
Sasarannya adalah telepon pintar seperti iPhones, atau yang memiliki sistem operasi Android. Selain itu CIA bisa menembus sistem keamanan segala jenis sistem operasi komputer, baik itu Windows, macOS atau Linux.
ADVERTISEMENT
Apple iPhone 6s. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Apple iPhone 6s. (Foto: Pexels)
Jika benda-benda ini sudah terkena malware, maka CIA bisa menginfiltrasinya, mengendalikannya, termasuk menghidupkan dan mematikannya. Dengan cara ini, CIA bisa tahu banyak hal soal pengguna gawai tersebut, termasuk lokasi, pesan, percakapan hingga gambar yang diambil dengan kamera ponsel.
2. CIA mampu menyadap WhatsApp, Signal dan Telegram.
Dengan menginfiltrasi ke dalam gawai seseorang, CIA mampu masuk ke sistem aplikasi berbagi pesan seperti WhatsApp, Signal atau Telegram.
CIA mampu membaca pesan-pesan yang masuk ke dalam aplikasi-aplikasi tersebut sebelum pesan terenskripsi. Dengan cara ini apapun yang dilakukan pengguna untuk mengamankan pesannya, menjadi tidak berarti.
Mengunduh aplikasi chat Whatsapp. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Mengunduh aplikasi chat Whatsapp. (Foto: Pixabay)
3. CIA mampu menyulap televisi menjadi alat sadap
Salah satu program penyadapan paling canggih CIA mampu membuat televisi pintar menjadi alat perekam pembicaraan. Salah satu TV yang menjadi alat sadap CIA adalah Samsung Smart TV.
ADVERTISEMENT
Program dengan kode sandi "Weeping Angel" ini mampu mengendalikan alat perekam suara dalam Samsung Smart TV. Dengan cara ini, CIA bisa menyadap pembicaraan target di dalam rumah, bahkan ketika televisi itu terlihat dalam keadaan mati.
Samsung SMART TV F8000 (Foto: samsung.com)
zoom-in-whitePerbesar
Samsung SMART TV F8000 (Foto: samsung.com)
Menurut para ahli, dengan cara ini CIA mampu menguasai benda-benda elektronik rumah tangga yang terkoneksi dengan internet.
4. CIA cari cara menguasai kemudi mobil
Beberapa dokumen menunjukkan alat-alat CIA yang berbahaya atau belum diketahui fungsinya. Salah satu dokumen, contohnya, menunjukkan bahwa CIA tengah mencari cara untuk bisa meretas mobil atau truk.
Entah apa fungsinya, namun WikiLeaks menduga dengan cara ini CIA bisa membunuh seseorang dengan menabrakkan mobil tersebut.
"Tujuannya tidak jelas, tapi itu bisa membuat CIA melakukan pembunuhan yang tidak terdeteksi," ujar WikiLeaks.
ADVERTISEMENT
Central Intelligence Agency (Foto: Larry Downing/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Central Intelligence Agency (Foto: Larry Downing/Reuters)
5. CIA sembunyikan kelemahan barang elektronik
CIA menemukan banyak kelemahan pada sistem keamanan benda-benda elektronik buatan perusahaan-perusahaan besar. Kelemahan ini kemudian dimanfaatkan untuk melakukan peretasan.
Menurut WikiLeaks, CIA tidak memberitahukan kelemahan tersebut kepada perusahaan-perusahaan produsen barang elektronik, seperti Apple, Google dan Microsoft. Hal ini membuat perusahaan itu tidak menyadari celah keamanan dalam piranti mereka sehingga rawan serangan peretas asing.
"Jika CIA bisa menemukan kelemahan itu, maka yang lain juga bisa," tulis WikiLeaks.