Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Insiden Senjata Makan Tuan Saat Latihan Militer
19 Mei 2017 9:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
TNI tengah berduka paska terjadinya kecelakaan saat latihan tempur TNI AD di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5). Penyebabnya adalah hilang kendalinya meriam ZU-23 atau Giant Bow Cannon. Meriam buatan China itu mengalami kerusakan sehingga memuntahkan peluru kepada sejumlah anggota TNI.
ADVERTISEMENT
Ada empat anggota TNI yang meninggal, seorang berpangkat perwira dan tiga orang prajurit. Sementara enam prajurit lainnya mengalami luka-luka. Korban meninggal dan luka berasal dari Kostrad.
Sebenarnya kerusakan senjata dan human eror yang mengakibatkan kecelakaan hingga kematian bukanlah hal yang baru. Meski demikian tiap-tiap insiden tersebut haruslah dievaluasi agar tidak terulang di kemudian hari.
Tidak hanya di Indonesia, kecelakaan dalam latihan militer juga kerap terjadi di negara lain. Berikut kumparan (kumparan.com) merangkum 5 insiden kecelakaan dalam latihan militer yang pernah terjadi di dunia:
ADVERTISEMENT
1. Tembakan Oerlikon 35mm Anti-Aircraft yang Tak Terkendali
Kejadian berawal saat para prajurit Afrika Selatan di kamp latihan Lohatlha tengah berlatih menggunakan senjata anti serangan udara Swiss/German Oerlikon berkaliber 35mm pada Oktober 2007.
Baru sekitar 1 menit digunakan tiba-tiba terjadi kerusakan pada senjata yang menyebabkan tembakan tak dapat dihentikan dan senjata tersebut berputar-putar 360 derajat. Seorang prajurit wanita sempat berusaha mendekat dan memperbaikinya, namun naas, perempuan pemberani itu justru tertembak.
Senjata liar tersebut baru berhenti setelah 250 peluruya habis. Akibat insiden ini 9 prajurit tewas tertembak dan belasan lainnya luka-luka.
2. Ledakan Mortir di Nevada
Mirip dengan kejadian di Afrika Selatan, kerusakan senjata menjadi penyebab kematian 7 prajurit AS di Nevada.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini menimpa prajurit marinir AS yang tengah berlatih di kamp latihan Hawthorne pada tahun 2013 lalu. Seorang prajurit mencoba melontarkan mortir dengan kaliber 60mm.
Namun saat diluncurkan, mortir tersebut justru meledak didalam tabung mortir yang menyebabkan 7 prajurit disekitarnya tewas. Jumlah ini menjadi salah satu yang paling mematikan dalam latihan militer di tanah AS selama ini.
3. Pilot Jet Tempur Perempuan di China yang Terhantam Pesawat Rekannya
Yu Xu merupakan salah satu lulusan terbaik akademi angkatan udara China. Sayang diumurnya yang ke-30 justru ia sudah harus mengakhiri pengabdiannya.
Akhir tahun 2016 lalu dalam latihan udara yang melibatkan sejumlah jet tempur J-10, pesawat yang dikemudikan Yu Xu ditemani seorang co-pilot hilang kendali. Keduanya pun berusaha melepaskan kursi pelontar.
ADVERTISEMENT
Sang co-pilot tak mengalami masalah dan berhasil terjun denga parasutnya ke darat. Sementara meski berhasil keluar dari pesawat, Yu Xu bersama kursi pelontarnya justru menghantam pesawat J-10 lainnya.
Yu Xu hanyalah 1 dari 4 pilot jet tempur yang dimiliki China. Ia bahkan memilki banyak yang fans dan menjulukinya sebagai 'Merak Emas'.
4. Ledakan Granat di Mongolia
Kecelakaan mematikan ini merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah latihan militer Mongolia. Tepatnya pada 11 April tahun ini, di mana seorang prajurit menjatuhkan granat yang hendak dilempar dalam sebuah latihan simulasi perang.
Dua prajurit yang tewas bernama B. Mungunshagai (30) dan Ariunbold (24) dianggap sebagai sosok yang sangat terlatih dan pernah diterjunkan dalam misi perdamaian di Sudan Selatan.
ADVERTISEMENT
Pihak militer tidak menjelaskan granat milik siapa yang meledak dan ikut melukai belasan prajurit lainnya tersebut.
5. Prajurit Australia Tertembak Rekan Sendiri
Awalnya Kopral Mason Edwards yang tergabung dalam pasukan khusus akan terjun dalam sebuah misi ke Afghanistan.
Namun malapetaka terjadi dalam sebuah latihan malam hari menjelang keberangkatannya tersebut.
Pasukan khusus yang tengah berlatih mengamankan sebuah target lokasi buatan di kamp latihan Cultana, Australia berhenti menembakkan senjata setelah ada laporan bahwa terjadi miskomunikasi yang menyebabkan Edwards tertembak.
Rekan-rekan Edwards mencoba memberikan pertolongan pertama sambil menunggu helikopter warga setempat datang. Sayang meski sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit, Edwards harus gugur meninggalkan temannya.