Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Jenazah Remaja di Kali Bekasi Belum Teridentifikasi, Polisi Ungkap Kendalanya
24 September 2024 19:09 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pusdokkes Polri, Brigjen Prima Heru Yulijartono mengungkapkan kendala dalam proses identifikasi jenazah remaja yang ditemukan di kali Bekasi. Dari 7 jenazah baru dua yang sudah teridentifikasi.
ADVERTISEMENT
Proses identifikasi membutuhkan kecocokan data antara antemortem dan post mortem. Dalam kasus ini ada lima jenazah yang kedua datanya belum cocok.
"Data-datanya harus betul-betul match, data primer, data sekunder, ya," kata dia di RS Polri Kramat Jati pada Selasa (24/9).
Adapun ante mortem ialah data-data perhiasan, aksesoris, tanda lahir, tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.
Sementara postmortem ialah segala sesuatu yang ditemukan di tubuh korban, seperti sidik jari, golongan darah, DNA, konstruksi gigi hingga benda-benda yang melekat di tubuh korban saat ditemukan.
Jika data tak sesuai, sambung Prima, maka polisi belum dapat menyimpulkan jenazah itu sudah teridentifikasi. Dia menekankan pihaknya mengedepankan ketepatan dalam melakukan identifikasi.
ADVERTISEMENT
"Kita perlu data-data lebih detail dan itulah proses waktu," ujar dia.
Sejauh ini, kata Prima, baru 2 dari 7 jenazah yang sudah teridentifikasi. Data ante mortem dan post mortem dari 2 jenazah itu dinilai sudah cocok. 2 jenazah atas nama Muhammad Rizky (19) dan Ahmad Davi (16) itu pun sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
"Jadi diidentifikasi harus dipastikan, ini siapa? Si A, C, B dan seterusnya. Harus kita pastikan dulu, baru kita serahkan ke pihak keluarga. Harus jelas keluarga siapa jenazah ini," kata dia.
Sebelumnya, total terdapat 7 mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, pada Minggu (22/9). Tujuh mayat itu pertama kali ditemukan oleh ibu-ibu yang sedang mencari kucingnya yang hilang. Temuan itu kemudian dilaporkan ke kepolisian dan Koramil setempat.
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menduga 7 remaja itu menghindari kejaran polisi karena akan tawuran. Mereka terpojok lalu melompat ke kali tersebut.
"Menurut informasi sekilas adalah tawuran, ini salah satu kemarin malam itu yang sudah diambil keterangan mereka menceburkan diri ke sungai karena ada ketakutan patroli yang lewat atau menegur," kata Karyoto kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu (22/9).
Live Update