Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Kali Berturut, Sido Muncul Raih Penghargaan Industri Hijau dari Kemenperin
26 November 2022 8:48 WIB
·
waktu baca 3 menitPT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul , TBK kembali mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 5 atau level tertinggi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin ). Penerimaan penghargaan ini yang diwakilkan oleh Plant Manager Sido Muncul, Hadi Hartoyo, di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Jumat (25/11).
Ini adalah kelima kalinya perusahaan jamu dan farmasi terbesar di Indonesia ini menerima penghargaan industri hijau level tertinggi dari Kemenperin sejak 2017 berturut-turut. Sedangkan pada 2020, ajang penghargaan industri hijau ini sempat ditiadakan akibat memuncaknya pandemi COVID-19.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Sido Muncul telah memenuhi Standar Industri Hijau (SIH), yakni pedoman bagi perusahaan industri untuk menerapkan prinsip-prinsip industri hijau dalam proses produksinya. Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, pun merasa sedang karena sekali lagi, jerih payah seluruh elemen di perusahaannya untuk menjadi perusahaan yang peduli lingkungan diapresiasi.
“Hari ini Sido Muncul mendapatkan Penghargaan Industri Hijau level tertinggi dari Kementerian Perindustrian. Buat saya ini sangat menggembirakan karena perusahaan kami bisa menjadi perusahaan yang berwawasan lingkungan. Saya mengucapkan terima kasih, zaman sekarang penting sekali bagi sebuah usaha dibarengi dengan kesuksesannya mengelola lingkungan,” ucap Irwan Hidayat yang ditemui secara daring dari Semarang.
Irwan menambahkan, saat ini masyarakat termasuk konsumen setia Sido Muncul sudah semakin kritis menanggapi isu-isu seputar pelestarian lingkungan. Sebagai perusahaan asli Indonesia, Sido Muncul pun ingin ikut berkontribusi dalam membantu pemerintah mencapai target penurunan emisi karbon.
Cara Sido Muncul menerapkan produksi yang ramah lingkungan
Komitmen yang dilakukan Sido Muncul adalah pengadaan berbagai fasilitas pendukung guna menerapkan proses produksi yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya mendorong penggunaan energi terbarukan (EBT) dalam bisnisnya dengan menggandeng pihak PLN sejak dua tahun yang lalu. Meski dinilai lebih mahal tiga persen dari listrik industri, ia tidak mempermasalahkannya selama dapat berdampak lebih baik terhadap lingkungan.
“Menurut saya masa depan itu adalah masa yang harus memelihara lingkungan. Di Sido Muncul kami menerapkan listrik EBT yang tiga persen lebih mahal, menggunakan limbah produk jamu sebagai bahan bakar, dan tenaga surya. Kami juga hanya menggunakan gas dalam proses produksi sebesar 9-10 persen, yang 90 persen menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan,” tegas Irwan.
Bukan itu saja, ia juga memastikan bahwa proses pengolahan limbah telah memenuhi syarat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) dan tidak merusak alam sekitar pabrik. Sebanyak 60 persen bahan bakar untuk proses produksi di Sido Muncul menggunakan limbah produksi atau ampas jamu.
Penghargaan ini pun tidak membuat Sido Muncul berhenti melakukan aksinya menjadi perusahaan berwawasan lingkungan. Irwan menambahkan, ke depannya Sido Muncul akan terus melakukan berbagai inovasi untuk produknya maupun pengolahan limbah sebagai aksi menjaga lingkungan, tak hanya di dalam pabrik namun juga di sekitarnya.
“Lima tahun yang lalu saya menemukan ide untuk mengolah limbah eceng gondok di Rawa Pening sebagai bahan bakar. Ke depannya pasti Rawa Pening menjadi target supaya fungsinya kembali normal. Sebab Rawa Pening letaknya strategis dikelilingi 16 aliran sungai dan 2-3 gunung. Itu sumber air yang potensial untuk warga,” pungkas Irwan Hidayat.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Sido Muncul