Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Kehadiran hewan-hewan ini menghebohkan publik karena muncul di tempat-tempat tak terduga. Mulai dari transportasi umum hingga masuk ke dalam rumah warga, kehadiran kelima hewan ini membuat sebagian warga kaget hingga ketakutan.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) merangkum lima peristiwa hewan yang muncul di tempat-tempat tak terduga dan membuat heboh warga.
1. Ular di kereta
Kemunculan seekor ular sanca di Commuter Line jurusan Bogor-Angke pada November 2017 lalu, membuat heboh penumpang. Akibatnya, beberapa penumpang nampak berteriak dan menjauh dari ular tersebut.
Manajer Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan PT KCI meminta maaf atas peristiwa tersebut dan membuat kenyamanan penumpang terganggu.
Diduga ular itu merupakan hewan peliharaan penumpang yang diletakkan di dalam tas dan terlepas. Eva juga mengimbau bagi seluruh penumpang KRL untuk menaati peraturan dengan tidak membawa binatang ke dalam KRL.
"Kerjasama dari seluruh pengguna jasa akan sangat berguna untuk dapat mewujudkan kenyamanan bersama. Penumpang yang kedapatan oleh petugas melanggar ketentuan akan diturunkan di stasiun terdekat dan apabila membawa barang bawaan yang dilarang, petugas juga diperkenankan untuk menahan benda- benda tersebut," ucap Eva saat dihubungi kumparan (kumparan.com) pada Selasa (21/11).
ADVERTISEMENT
2. Seekor rusa berlarian di jalanan
Seekor rusa terlihat berlarian di Jalan Raya Pasar Minggu dekat Taman Makam Pahlawan, Jakarta Selatan pada Senin (12/3) pukul 04.00 WIB.
Peristiwa tersebut direkam dan diunggah oleh pemilik akun Instagram @rafliwiranata. Warga yang melihat kejadian tersebut berusaha meminggirkan kendaraanya supaya tidak menabrak rusa.
"Kendaraannya pada minggir soalnya takut diseruduk. Saya sempat cari security di pos yang di gerbang barat TMP tapi nggak ada orang, alhasil rusanya jadi tambah jauh kaburnya," ucap Rafli saat dihubungi kumparan pada Senin (12/3).
Rusa yang berkeliaran itu, diduga berasal dari TMP. Meski begitu, petugas TMP, Gugun, mengatakan tidak tahu mengenai kabar tersebut.
"Saya kurang tahu soal kabar itu," ucap Gugun saat dikonfirmasi kumparan.
ADVERTISEMENT
3. Buaya di kolam rumah
Tajudin, warga Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau dihebohkan dengan kehadiran seekor buaya kelaparan di kolam rumah yang baru ia dibeli.
Tajudin lantas melaporkan penemuannya itu ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Selanjutnya, sejumlah petugas BBKSDA datang untuk mengevakuasi buaya sepanjang 2,5 meter itu dari rumahnya.
Kini buaya tersebut sudah dibawa ke Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar dan ditempatkan di penangkaran buaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
4. Babi hutan di rumah warga
Penemuan seekor binatang oleh warga yang dicurgai sebagai babi ngepet menghebohkan warga Bulukumba, Ujung Bulu, Sulawesi Selatan. Kabar tersebut diinfokan oleh akun Instagram @infotabedaeng pada Rabu (4/10/2017).
ADVERTISEMENT
Dalam kolom keterangan, tertulis bahwa pada Rabu (4/10) pukul 15.12 WITA, warga di sekitar Jalan Cendana, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan seekor hewan mirip anak babi, tapi berbentuk tak wajar.
Seorang warga bernama Imin Damai mengatakan bahwa babi tersebut ditangkap oleh seorang anak yang ada di sekitar lokasi kejadian.
“Babi itu berada dalam rumah dan menurut warga di situ bahwa babi tersebut dicurigai sebagai babi ngepet,” jelasnya.
Sebuah video lainnya menunjukkan warga beramai-ramai menjerat leher anak babi itu dengan seutas tali tambang. Warga berkumpul untuk melihat penangkapan hewan berkaki empat itu.
Babi tersebut berwarna coklat dengan garis hitam di tengahnya. Berdasar penelusuran kumparan dengan melihat karakteristiknya, hewan yang disebut warga sebagai babi ngepet itu sebenarnya adalah anak babi hutan.
ADVERTISEMENT
5. Tapir merusak tanaman warga
Seekor tapir langka ditemukan di Labusel, Sumatera Utara. Mulanya, seorang warga bernama Frengki Samosir melihat seekor hewan besar berwarna hitam di sekitar halaman belakang rumahnya.
Frengki mengira hewan tersebut adalah anak gajah karena memiliki belalai, berwarna hitam dan bertubuh besar.
Karena kerab merusak tanaman warga, akhirnya warga sekitar menangkap hewan tersebut dan baru menyadari bila hewan berbelalai itu bukan gajah melainkan tapir.
Tapir tersebut memiliki tinggi 1 meter dan berat 300 kilogram. Selanjutnya tapir tersebut dibawa ke Pemibitan Ternak dan Puskeswan di Labusel untuk mendapatkan pengobatan karena terluka saat ditangkap warga beramai-ramai.