Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Kejanggalan Ajaran Sekte Kerajaan Ubur-ubur Menurut MUI
13 Agustus 2018 21:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Sekte kerajaan Ubur-ubur resahkan warga Serang, Banten. Pemimpin komunitas itu, Aisyah Tusalamah Baiduri Intan, mengaku sebagai titisan Nyi Roro Kidul. Sekte tersebut pun dinilai menyimpang oleh MUI Kota Serang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penyelidikan MUI Kota Serang, komunitas itu menyimpang lantaran mengajarkan sesuatu yang berbeda dengan ajaran islam. Sekretaris MUI Kota Serang, Amas Tadjuddin, menyebut bahwa sebetulnya Aisah merupakan penganut ajaran Sunda Wiwitan.
Namun Aisah mencampur adukan antara ajaran Sunda Wiwitan, Islam, dengan ajaran Nyi Roro Kidul. Kerajaan Ubur-ubur memperoleh wahyu berdasarkan tapa berata, wangsit batin, suluk torikot, hingga hasil dari menggali al Quran.
Berikut merupakan kejanggalan ajaran Kerajaan Ubur-ubur.
1. Nabi Muhammad adalah Wanita
Kerajaan Ubur-ubur percaya bahwa Nabi Muhammad adalah seorang perempuan. Tidak hanya itu, mereka juga percaya bahwa Muhammad merupakan sosok yang lahir di Indonesia.
2. Hajar Aswad Representasi Kelamin Wanita
Sekte ini menyebut Hajar Aswad berbentuk kelamin wanita. Hal itu yang menyebabkan Hajar Aswad diciumi oleh berbagai muslim di penjuru dunia. Padahal, Hajar Aswad merupakan sebuah batu yang diyakini umat islam berasal dari surga yang ada di Makkah.
ADVERTISEMENT
3. Allah memiliki makam petilasan di Serang
Pengikut Kerajaan Ubur-ubur percaya bahwa Tuhan memiliki makam petilasan di Serang. Padahal, Islam percaya bahwa Allah kekal dan tidak bisa mati.
4. Kakbah bukan Kiblat untuk salat
Meski mengaku memperlajari Al-Quran, pengikut Kerajaan Ubur-ubur percaya bahwa Kakbah bukan kiblat salat. Sekte itu justru meyakini bahwa Kakbah hanyalah rumah tempat pemujaan semata.
5. Nyi Roro Kidul bukti iman kepada yang gaib.
Bukan percaya kepada rukun iman dalam Islam, pengikut Kerajaan Ubur-ubur justru mengimani keberadaan Nyi Roro Kidul. Mereka juga menyebut bahwa pemimpin mereka merupakan titisan dari penguasa pantai selatan tersebut.