Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab tewasnya mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU), Mahira Dinabila . Ia ditemukan tewas tak wajar di rumahnya di Kompleks Rivera, Medan Amplas, Kota Medan pada 3 Mei lalu.
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino, mengatakan pihaknya menemukan adanya tanda-tanda Mahira bunuh diri. Menggunakan racun yang dibelinya sendiri.
“Ada pemesanan (racun) lewat salah satu aplikasi. Sudah kita periksa di sana, benar, benar memang, almarhumah ini memesan, lalu pengirimannya dari Bogor. Kita cek juga, betul-betul mengirim ke almarhumah juga,” kata Valentino di Polrestabes Medan pada Rabu (14/6).
“Memang ada tanda-tanda yang menunjukkan memang beliau, almarhumah ini, memang mau melakukan bunuh diri,” kata Valentino.
Autopsi sudah dilakukan. Namun polisi menyebut hasilnya belum keluar. Sehingga kesimpulan penyebab kematian Mahira masih belum bisa dipastikan.
Kejanggalan Kematian Mahira
Saat ditemukan, kondisi Mahira sudah membusuk. Mahira diduga telah tewas seminggu sebelum ditemukan pada 3 Mei. Hal itu disampaikan kuasa hukum yang juga paman Mahira, Oky Andriansyah. Terdapat sejumlah kejanggalan yang diungkap oleh keluarga, yakni:
ADVERTISEMENT
1. Surat Tanda Bunuh Diri Diduga Palsu
Menurut Oky, saat berada di TKP, salah seorang saksi menemukan sebuah surat yang diduga tulisan Mahira. Berdasar surat tersebut, mulanya Mahira disebut-sebut tewas karena bunuh diri.
Namun, keluarga mencocokkan tulisan tersebut dengan tulisan tangan Mahira. Tulisannya sangat berbeda.
Bentuk huruf dan penyebutan 'Bapakku' pada tulisan diduga palsu. Selama ini Mahira selalu menyebutkan 'Papa' saat menyapa ortu angkatnya.
2. Gembok Dikunci dari Luar
Saat Mahira tewas, pintu rumahnya digembok dari luar. Oky juga menyebut, kondisinya baik atau tidak rusak.
Ia menduga ada kunci duplikat. Saksi mengetahui kunci rumah ada 2, dipegang oleh Mahira dan ibu tiri.
“Itu gemboknya berada di luar, di luar pagar, harusnya di dalam dong, itu tangan enggak bisa masuk kalau kita dari dalam mau keluar. Enggak bisa, mesti dari luar, kalau ada pencurian hancur dong,” kata Oky.
ADVERTISEMENT
3. Ayah Angkat Tolak Autopsi
Jasad Mahira sempat ditolak diautopsi oleh ayah angkatnya, Mawardi Kepling, yang selama ini serumah dengan almarhum.
Namun akhirnya jasad Mahira tetap diautopsi. Namun hingga hari ini belum keluar hasilnya.
4. Ibu Tiri dan Ayah Angkat Keliling sebelum Mahira Tewas
Ibu tiri Mahira mutar-mutar di kompleks perumahan setelah Mahira meninggal. Menurut Oky, ada saksi yang melihat hal itu.
Sebelumnya, Oky juga menyebut bahwa beberapa saksi sempat melihat ayah angkat berkeliling di sekitar Kompleks Rivera beberapa waktu, diduga saat Mahira sudah tewas.
5. Kondisi Jasad Mengerikan
Oky menemukan jenazah Mahira dalam keadaan membusuk. Wajahnya tak berbentuk dan rambutnya habis diduga karena terbakar.
“(Saya pikir) kok tinggal tengkorak, badannya ada, wajahnya luka bakar, tinggal tengkorak, kalau saya amati, luka bakar, gosong,” kata Oky.
ADVERTISEMENT
Oky juga menjelaskan bahwa kondisi lingkungan sekitar Mahira memang tampak seperti ada yang terbakar. Misalnya, lantai sekitarnya menguning, seperti bekas terkena api.