5 Kesepakatan PKS-Berkarya: Kerja Sama Pilkada hingga Tolak BPJS Naik

19 November 2019 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri
berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
DPP PKS dan Partai Berkarya telah selesai menggelar pertemuan di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (19/11). Dalam pertemuan itu tercapai 5 kesepakatan kedua partai menyikapi beberapa isu nasional.
ADVERTISEMENT
"Dalam silaturahmi kebangsaan yang berlangsung akrab dan bersahabat sebagai sesama partai politik, kedua partai politik telah nenyepakati kesepahaman," ucap Sekjen PKS Mustafa Kamal.
Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Hadir dalam pertemuan itu Ketum Berkarya Hutomo Mandala Putera (Tommy Soeharto), Titiek Soeharto, Priyo Budi, dan lainnya. Sementara PKS, selain Mustafa, hadir Ketua Dewan Syuro Salim Segaf Al-jufri, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Dewan Syuro Hidayat Nur Wahid, dan lainnya.
Di antara kesepakatan itu adalah menolak kenaikan iuran BPJS hingga membuka peluang kerja sama di Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar di 270 daerah.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Berikut 5 kesepakatan tersebut:
1. Berkomitmen untuk membangun demokrasi yang sehat dan bermartabat, sesuai amanat reformasi dalam bingkai Pancasila dan uud 1945.
ADVERTISEMENT
2. Menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dari ancaman komunisme, separatisme, terorisme, radikalisme dan berbagai ancaman tehadap pertahanan dan keamanan negara, bersama tni-polri masyarakat sipil serta seluruh komponen bangsa
3. Memperjuangkan keadilan bagi seluruh masyarakat dan menolak segala bentuk persekusi, kriminalisasi, serta stigmatisasi terhadap ulama, tokoh agama dan aktivis.
4. Membangun kedaulatan dan kemandirian ekonomi nasional melalui penguatan UMKM, koperasi, ekonomi kreatif, ekonomi syariah,dan mendorong gerakan kewirausahaan nasional khususnya bagi para generasi muda serta bersama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat dan meringankan beban hidup mereka, di antaranya dengan menolak kenaikan iuran BPJS, tarif dasar listrik, harga BBM, dan lain sebagainya.
5. Membuka ruang kerja sama dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dengan mencanangkan kompetisi Pilkada tahun 2020 dengan cara bermartabat dan penuh keberkahan, menolak segala bentuk politik uang, ujaran kebencian, berita bohong, publikasi SARA, segala bentuk kecurangan serta pelanggaran baik yang bersifat yuridis maupun etis, serta meminta kepada pemerintah dan aparat untuk menyelenggarakan pilkada yang jujur dan adil.
Note kesepahaman PKS dan Partai Berkarya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT