5 Korban KRL Terguling di Bogor Boleh Pulang, 14 Masih Dirawat

10 Maret 2019 16:18 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas tetap melakukan evakuasi KRL yang terguling di Bogor saat hujan deras. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas tetap melakukan evakuasi KRL yang terguling di Bogor saat hujan deras. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Tergulingnya KRL di Kebon Pedes, Kota Bogor, pada Minggu (10/3) pagi menyebabkan beberapa orang cedera. Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa menyatakan, ada 19 orang yang menjalani perawatan akibat kecelakaan ini (sebelumnya disebut 17).
ADVERTISEMENT
Dari seluruh korban itu, kata Eva, ada lima di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Artinya, saat ini ada 14 orang masih dirawat akibat insiden ini. Mereka berada di Rumah Sakit Salak Bogor, Rumah Sakit Siloam Bogor, Rumah Sakit Hermina Bogor, dan Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor.
"Korbannya tinggal 14. Lima sudah boleh pulang. (Korban masih dirawat) lima di Rumah Sakit Salak, empat di Siloam, dua di Hermina Bogor, tiga di PMI Bogor," kata Eva di lokasi kecelakaan.
Rumah Sakit Salak menjadi tempat yang paling banyak menampung korban kecelakaan ini. Ada 10 orang yang sempat dirawat rumah sakit ini, tapi lima di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Informasi dari petugas piket Instalasi Gawat Darurat RS Salak, ada dua korban kecelakaan yang dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Bogor untuk menjalani CT Scan. Saat ini mereka masih merawat tiga korban kecelakaan KRL.
ADVERTISEMENT
Kepala Rumah Sakit Salak Mayor CMK dr. Sarah mengatakan, rata-rata korban yang mereka rawat mengalami benturan dari sedang ke ringan.
“Rata-rata korban mengalami trauma benturan dari segi bedahnya dari sedang ke ringan. Penanganan fraktur pasti akan ditangani oleh dokter bedah ortopedi, pasti bedah yang lebih memegang utama. Kalau luka terbuka tidak ada, tetapi hanya trauma itu benturan memar, atau suspect fraktur bagian kaki,” ujar dr. Sarah di RS Salak, Kota Bogor, Jawa Barat.
Korban yang paling parah di Rumah Sakit Salak adalah masinis KRL yang terguling. Menurut dr. Sarah, kondisi masinis yang belum diketahui namanya itu sudah membaik.
“Saat ini masinis sudah bisa berkomunikasi, namun belum diketahui kapan masinis diperbolehkan pulang, tergantung kewenangan dokter, tidak sekarang. Kita observasi dulu sampai mana, baru kita perbolehkan pulang,” ujarnya.
ADVERTISEMENT