5 Momen Pelajar dan Bocah TK Ditilang: Menangis hingga Memaki Polisi

6 April 2018 15:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak naik motor kecil (Foto: Others/Facebook @Ayuk Santikah Ayuk)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak naik motor kecil (Foto: Others/Facebook @Ayuk Santikah Ayuk)
ADVERTISEMENT
Dari berjuta pengendara motor yang ada di Indonesa, tak sedikit yang nekat dan ngeyel melanggar aturan lalu lintas. Malahan, banyak pelajar dan anak di bawah umur yang belum memiliki SIM jadi langganan pelanggar lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Tanpa helm, tanpa pelat nomor, tanpa spion, bonceng tiga, melawan arus, parkir sembarangan, bebas. Namun, saat dihadang petugas kepolisian, remaja dan anak di bawah umur ini berlomba melontarkan beragam alasan.
kumparan (kumparan.com) merangkum lima momen pelajar dan anak di bawah umur yang kedapatan melanggar aturan lalu lintas.
1. Dua bocah mengendara motor mini
Video dua bocah mengendarai motor mini di jalan raya membuat heboh publik. Selain karena kedua bocah laki-laki itu belum cukup umur, mereka juga tidak mengenakan atribut lengkap.
Saat dihentikan polisi, wajah polos keduanya tampak kebingungan. Sambil merengek, dua bocah TK itu meminta agar motornya tidak diambil oleh petugas. Setelah ditanya alamat dan keberadaan orang tuanya, petugas lalu menawari keduanya untuk makan dan mengantarkan pulang.
ADVERTISEMENT
"Enggak, enggak mau diambil sepedanya, yah diantar om pulang ya," ajak polisi.
Video yang diunggah oleh pengguna Facebook bernama Ayuk Santikah Ayuk itu lantas menuai banyak komentar netizen.
"Haduh... orang tuanya yang lalai, kasih sanksi ortunya saja pak," ujar akun Facebook Nanik Kania.
Sementara akun Facebook Ana Febriyani berkomentar,"Ngakak wkwkwk lucu... aku gak punya uang kalau diambil,"
Lalu akun Facebook Tri Al Lusmika berkomentar,"Kasih permen saja pak polisi,"
2. Tidak pakai helm siswi SMA marah-marah saat ditilang
Bila dua bocah TK tadi menangis saat ditilang, siswi SMA ini justru marah-marah. Dalam keterangan video yang beredar disebutkan bahwa pelanggaran yang diilakukan siswi tersebut adalah karena tidak mengenakan helm. Dia memang tampak tak ber-helm saat berbincang dengan polisi.
ADVERTISEMENT
Bukannya mengakui kesalahan, siswi yang tak diketahui identitasnya itu justru melampiaskan kekesalannya dengan memaki-maki petugas. Dia bahkan menendang helm yang tergeletak di jalan raya hingga terlempar beberapa meter.
"Polisi ngapain tilang-tilang!" ujar siswi tersebut.
Dia berusaha meninggalkan polisi. Namun kemarahan siswi tersebut memuncak saat polisi mencabut kunci motornya. Bahkan sempat menampik kamera seorang polisi yang kedapatan sedang merekam dirinya.
3. Siswi SMP memaki polisi
Intan, siswi SMP asal Cilacap ini memaki polisi dengan ucapan tak pantas seperti kurang duit hingga menyinggung fisik. Intan mengaku kesal setelah ditiilang oleh polisi karena tak membawa STNK dan SIM.
Mendengar perkataan itu, polisi lantas menasihati Intan. Momen tersebut diduga direkam oleh petugas lain yang ada di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
Setelah video tersebut viral banyak warganet yang menyayangkan perilaku Intan, namun tak sedikit pula yang menilai video tersebut mempermalukan si anak.
4. Push up karena tak mengenakan helm
Berlainan dengan sebelumnya, dua siswa SMA Pekalongan ini memilih push up ketimbang harus ditilang. Hukuman tersebut diberikan oleh petugas lantaran keduanya tidak mengenakan helm saat berkendara.
Polisi setempat menyebut, cara ini merupakan pendekatan lain untuk menimbulkan efek jera terhadap pelanggar lalu lintas khususnya pelajar.
5. Pelajar pelanggar lalu lintas didoakan
Selain memberikan hukuman push up dan tilang, Satuan Lalu Lintas Polres Madiun memiliki cara unik untuk menindak pelajar yang melanggar aturan lalu lintas.
Yakni dengan mendoakan si pelajar agar selamat dalam berkendara. Momen tersebut terjadi di Jalan Raya Madiun-Surabaya km 150 Caruban. Banyak pelajar yang ditilang dengan beragam pelanggaran mulai dari tak mengenakan helm hingga tak memiliki SIM dan STNK.
ADVERTISEMENT
Petugas polisi mengaku saat mendoakan para pelajar yang melanggar aturan lalu lintas itu, juga dibantu oleh kiai setempat. Berikut doa yang dibacakan oleh Satlantas Polres Madiun.
Ya Allah, Ya Rahman Ya Rohim, puji syukur kami panjatkan kehadirat-Mu atas segala karunia nikmat yang telah engkau anugerahkan kepada kami, sehingga pada siang ini kami diberi kesehatan, keselamatan sehingga dapat melaksanakan aktivitas belajar di sekolah.
Ya Allah, kami adalah merupakan harapan dan penerus bangsa, kiranya engkau berikan bimbingan, petunjuk, kesadaran dan kemampuan dalam menggali ilmu dalam bentuk karya tulis sebagai bekal mereka di masa depan, sebagai pionir-pionir pelopor keselamatan berlalu lintas dan sebagai panutan di tengah-tengah masyarakat.
Ya Allah, jadikanlah generasi penerus kami, sebagai penerus yang berkemampuan, santun, patuh hukum, saling menghargai dan menghormati antar sesama, berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia, terutama kesadaran betapa pentingnya budaya disiplin berlalu lintas sehingga akan tercipta kondisi yang aman, nyaman, dan menjunjung tinggi keselamatan, di mana pun dan kapan pun.
ADVERTISEMENT
Ya Allah, yang maha pengampun, ampunilah dosa dan kesalahan kami, dosa orang tua kami dan dosa pendahulu kami, jadikanlah kami sebagai hambamu yang pandai mensyukuri nikmat dan taat beribadah.
Selain doa dan hukuman, pengawasan orang tua juga diperlukan untuk menghindari kejadian-kejadian yang tak diinginkan. Terlebih bila menyangkut keselamatan anak.