5 Negara yang Punya Banyak Wakil Presiden: Afghanistan hingga Sudan Selatan

30 Agustus 2023 17:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto di acara Pembukaan Bimtek dan Perayaan HUT PAN ke 25 di Hotel Sultan Jakarta, Senin (28/8/2023). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto di acara Pembukaan Bimtek dan Perayaan HUT PAN ke 25 di Hotel Sultan Jakarta, Senin (28/8/2023). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prabowo Subianto baru-baru ini membuat gaduh dengan pertanyaannya menambah wapres jadi 4 orang. Bacapres Partai Gerindra itu bicara demikian saat membahas agendanya terkait mencari sosok cawapres.
ADVERTISEMENT
“Mencari wapres tidak ringan,” kata dia saat memberi sambutan di puncak perayaan HUT ke-25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8).
Dia lantas berseloroh kepada Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang juga hadir dalam acara.
“Kalau saya mau tanya Prof Yusril, bisa enggak kita ubah wapresnya 4 saja bagaimana?” kata Prabowo.
“Wapres 1,2 di berapa negara ada loh,” imbuh dia. Yusril pun mengangguk.
Prabowo melontarkan ini karena merasa sudah pusing memilih cawapres yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024. Para partai pendukung tentu sudah mengajukan sejumlah kandidat untuk jadi pendamping Prabowo.
Nah, sesuai kata Prabowo, memang betul ada sejumlah negara yang mempunyai wakil presiden lebih dari satu. Apa saja?

Afghanistan

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berbicara kepada wartawan setelah sholat Idul Adha di masjid Istana Kepresidenan di Kabul pada 4 Oktober 2014. Foto: Noorullah Shirzada / AFP
Republik Afghanistan saat ini mempunyai tiga wakil presiden. Sejak tahun 1978, negara tersebut memang kerap punya wakil presiden lebih dari satu.
ADVERTISEMENT
Mereka dipilih dengan cara yang sama seperti pemilihan presiden. Para wakil ini merupakan pemegang kekuasaan politik tertinggi kedua setelah presiden.
Saat ini, para wakil presiden di Afghanistan adalah Sirajuddin Haqqani, Mullah Yaqoob, dan Abdul Ghani Baradar. Mereka menjabat sejak Agustus 2021.

Peru

Presiden Peru, Pedro Castillo. Foto: Janine Costa/AFP
Peru pada awalnya memiliki satu wakil presiden seperti dalam konstitysi 1823. Namun hal itu diubah dalam konstitusi 1860. Peru pun memiliki dua wakil presiden.
Meski begitu, dua wakil presiden di Peru memiliki kekuasaan yang lemah. Seiring berjalannya waktu, jabatan wakil presiden bahkan sempat dihapus pada konstitusi 1920.
Nah, jabatan wakil presiden kemudian muncul lagi di era presiden Óscar R. Benavides. Pada tahun 1939, melalui konsultasi pemungutan suara, amandemen konstitusi dibuat untuk memulihkan jabatan wakil presiden dan wakil presiden kedua.
ADVERTISEMENT

Sudan Selatan

Wakil Presiden Sudan Selatan, Riek Machar. Foto: AFP/AKUOT CHOL
Negara Sudan Selatan mempunyai total lima wakil presiden dalam kabinet hasil koalisi Revitalized Transitional Government of National Unity (RTGoNU) yang menjabat sejak Maret 2020.
Salva Kiir sebagai Presiden Sudan Selatan menunjuk lima wakilnya, yakni Riek Machar sebagai wapres pertama, James Wani Igga sebagai wapres kedua, Taban Deng Gai sebagai wapres ketiga, Rebecca Nyandeng Garang sebagai wapres keempat, serta yang terakhir Hussein Abdelbagi selaku kapres kelima.

Myanmar

Aung San Suu Kyi Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun
Republik ini memiliki dua wakil presiden dengan kedudukan yang sama dan berada di bawah presiden. Dikutip dari deccanherald.com, usai pemimpin Myanmar ditangkap Aung San Suu Kyi, Wakil Presiden Pertama Myint Swe, terpilih jadi presiden pengganti. Wapres Myanmar selain Myint Swe adalah Henry Van Thio.
ADVERTISEMENT

Zimbabwe

Emmerson Mnangagwa, Presiden ZImbabwe Foto: PHILIMON BULAWAYO/Reuters
Negara di Afrika ini dipimpin oleh Emmerson Mnangagwa sejak 2017. Di bawah kekuasaanya, posisi wapres diisi oleh Constantino Chiwenga sebagai wakil presiden pertama dan Kembo Mohadi sebagai wakil presiden kedua. Namun, Mohadi mengundurkan diri tahun 2021 karena terlibat skandal seks.