5 Orang Anggota OPM Menyerahkan Diri pada TNI

25 Juli 2020 3:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota OPM saat menyerahkan diri pada TNI. Foto: Kogabwilhan III
zoom-in-whitePerbesar
Anggota OPM saat menyerahkan diri pada TNI. Foto: Kogabwilhan III
ADVERTISEMENT
5 Orang anggota kelompok separatis OPM menyerahkan diri kepada pasukan TNI di Wame, Distrik Bruwa, Papua. Penyerahan ini berawal dari patroli pengamanan Kompi Bangau, Satgas Patmas Mobile YPR 305/Tengkorak di Wame pada Sabtu, 18 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Satgas ini melihat 5 orang tak dikenal yang berada di sekitar kampung Wame. Kelima orang ini pun diintai, dan diselidiki setelah informasi diteruskan oleh Komandan Kompi kepada Komandan Satgas Tengkorak. Pimpinan Kompi pun bertemu dengan kepala kampung Wame, Eli Wenda, untuk memastikan 5 orang tak dikenal yang dicurigai masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Hasil koordinasi dengan kepala Kampung Wame bahwa benar 5 orang tersebut merupakan anggota KKSB kelompok Militan POW yang terdapat di dalam DPO. Selanjutnya kepala kampung beserta tokoh masyarakat didampingi Satgas mendatangi orang yang dicurigai tersebut," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa, lewat keterangan tertulisnya, Jumat (25/7).

Anggota OPM Kembali Bergabung dengan NKRI

Kepala kampung, Eli Wenda bersama Satgas pun akhirnya bertemu dengan kelima orang tersebut. Mereka memberi opsi kepada para DPO ini untuk menyerah dan kembali bergabung dengan Republik Indonesia, dan berjanji tidak turut serta dalam kegiatan separatis lagi. Tawaran itu pun diterima oleh kelima orang yang bernama Vandem Wonda, Dekiron Tabuni, Ibetius Tabuni, Terkis Tabuni, dan Dua Tabuni.
ADVERTISEMENT
" Kelima orang DPO tersebut pun menyetujui bergabung kembali kepada NKRI dan menyerahkan diri kepada Satgas Pamtas Mobile YPR 305/Tengkorak," kata Gusti.
Daftar anggota OPM. Foto: Kogabwilhan III
Adapun kelima orang tersebut pernah terlibat kontak senjata dengan TNI. Vandem Wonda pernah dibekali sepucuk pistol guna memeras dan merampok bahan makanan, Dekiron Tabuni memiliki peran sebagai komunikator. Ia dibekali sebuah Handie Talkie (HT) guna berkomunikasi dengan kelompok POW. HT yang dibawa Dekiron pun sudah diserahkan kepada Satgas.
"Terkis Tabuni/Yuborak Telenggan dan Delis/Dua Tabuni mengakui pernah terlibat dalam penyerangan Polsek Pirime," kata Nyoman.
Alasan utama kelima DPO ini menyerah adalah rasa takut yang membayangi mereka selama ini, karena TNI terus memburu keberadaan mereka. Mereka juga rindu kehidupan normal selayaknya masyarakat biasa. Pada Rabu (22/7) setelah membacakan ikrar penyerahan diri dan sumpah setia pada NKRI, mereka bisa meraih kembali kehidupan normalnya.
Barang bukti yang diamankan dari anggota OPM saat menyerahkan diri pada TNI. Foto: Kogabwilhan III
"Wadansatgas Pamtas Mobile YPR 305/Tengkorak juga menyerahkan bendera Merah Putih kepada kelima orang DPO. Para DPO juga menandatangani surat pernyataan keluar dari OPM, kembali dan setia kepada NKRI," kata Gusti.
ADVERTISEMENT
Dari 5 orang DPO ini didapat beberapa barang bukti berupa sebuah HT merk Werwei, dan 2 buah butir amunisi kaliber 12,7 milimeter sisa gerilya mereka bersama OPM. Para DPO ini juga mengakui, bahwa mereka bergabung dengan OPM karena dijanjikan uang dan mendapat ancaman dari POW.
*****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona