5 Orang di Sampang Terkena Penyakit yang Disebabkan Kencing Tikus

13 Maret 2023 1:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tikus  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tikus Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengungkap sebanyak lima orang warga menderita leptospirosis, yakni penyakit berbahaya yang disebabkan oleh kencing tikus.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kelima orang tersebut sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Sampang ini," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes-KB Pemkab Sampang Agus Mulyadi, dikutip dari Antara.
Agus menjelaskan, terungkapnya lima warga Sampang yang terserang leptospirosis itu, berdasarkan laporan dalam rapat koordinasi Dinkes-KB Pemkab Sampang bersama para direktur rumah sakit dan kepala puskesmas se-Kabupaten Sampang.
Menurutnya, penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh kencing tikus itu menjangkit warga setelah tercampur dengan air dalam banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Temuan adanya warga Sampang yang menderita jenis penyakit ini, setelah Kota Sampang dilanda banjir beberapa waktu lalu," kata Agus.
Jenis penyakit ini disebut mudah menjangkit warga dengan air banjir atau genangan. Bakteri leptospira bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit, terutama bagi yang memiliki luka terbuka.
ADVERTISEMENT
Penyakit juga bisa masuk ke tubuh manusia baik melalui makanan. Penyakit ini bahkan dapat menyebabkan kematian, sehingga, perlu penanganan medis secara cepat.
Menurut Agus Mulyadi, gejala yang bisa dikenal bagi yang terserang leptospirosis, di antaranya, mengalami demam tinggi, sakit kepala, pendarahan, nyeri otot, menggigil, mata merah, dan muntah-muntah.
"Upaya pencegahan yang bisa dilakukan ialah selalu mencuci tubuh hingga bersih menggunakan sabun, apabila terkena banjir," kata Agus.
Menurut data Dinkes-KB Pemkab Sampang, kasus penyakit menular melalui kencing tikus ini, telah terjadi di Sampang sejak 2013, seusai terjadi banjir.
Sekitar 20 orang lebih telah meninggal dunia akibat jenis penyakit ini di Sampang. Bahkan pemkab Sampang pernah menetapkan status kejadian luar biasa saat sebanyak 10 orang meninggal pada 2014.
ADVERTISEMENT