Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Orang Jadi Tersangka Bentrokan Warga-Pekerja Proyek di Tanah Abang, 2 Buron
20 Desember 2024 19:49 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Polisi menetapkan lima orang sebagai tersangka bentrokan antara warga dan pekerja proyek di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bentrokan itu menewaskan seorang pekerja proyek berinisial AS.
ADVERTISEMENT
Adapun ketiga tersangka yang sudah ditangkap yakni, AC (36), HT (41), dan ZHH (41). Sementara dua tersangka lainnya masih buron.
"Yang sedang dalam pengejaran kami ada dua orang yaitu saudara ER, kemudian yang kelima adalah saudara IP," kata Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara dalam keterangannya, Jumat (20/12).
Bentrokan ini terjadi pada Selasa (17/12) sekitar pukul 17.00 WIB. Lokasinya di salah satu lahan proyek di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Untuk perannya masing-masing saudara AC ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa pedang sisir, kemudian saudara HT ini melakukan penyerangan ke arah pekerja dan penjaga lahan dengan membawa samurai. Kemudian saudara ZH ini memiting korban almarhum saudara AS," tutur Aditya.
ADVERTISEMENT
Polisi menyita sejumlah barang bukti dalam kasus ini, di antaranya senjata yang digunakan tersangka, yaitu golok dan sebuah senjata tajam berbentuk seperti gergaji. Aditya mengatakan senjata itu dibawa tersangka dari rumah.
Para tersangka dijerat Pasal 338 dan atau Pasal 170 dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP. "Ini diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun," ujar Aditya.
Duduk Perkara
Aditya menuturkan bentrokan ini berawal dari protes yang disampaikan warga kepada pekerja proyek yang menggarap lahan. Protes atas pekerjaan itu disampaikan RT setempat yang berinisial AH pada 15 Desember 2024, dini hari.
Warga disebut keberatan karena pekerjaan sampai larut malam. Hal itu dirasa mengganggu.
AH menyampaikan keberatan itu kembali pada malam harinya. Namun saat itu ia merasa salah satu pekerja mengancamnya. Ia pun menyampaikan hal itu kepada ketua RW setempat.
ADVERTISEMENT
Para pengurus lingkungan sepakat mendatangi lokasi proyek itu pada 16 Desember 2024. Pertemuan mediasi itu berjalan lancar. Masalah pun selesai.
Namun, menurut Aditya pada Rabu (17/12) ada sekelompok warga yang berkumpul di depan lahan tersebut. Mereka masuk dan langsung melakukan penyerangan. Diduga warga yang melakukan penyerangan itu salah menerima informasi.
"Ada penerimaan informasi yang tidak benar yang diterima oleh beberapa warga sehingga mengakibatkan terjadinya keributan, seperti itu," ujarnya.
Bentrokan itu mengakibatkan AS meninggal dunia. Polisi memastikan warga dan pekerja yang bentrok tidak saling kenal. Selain itu pelaku juga bukan residivis.
"Untuk AS ini yang korban yang meninggal dunia ini dia sebagai operator, operator ekskavator sekaligus dia itu mandor, jadi mandor sekaligus sopir atau operator alat berat, ekskavator," tuturnya.
ADVERTISEMENT