5 Orang Tewas dalam Rangkaian Penyerangan di Guayaquil, Ekuador

14 April 2023 7:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pistol menembak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pistol menembak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang penyerang bersenjata membunuh tiga penjaga perempuan di penjara Guayaquil, Ekuador sebelah barat daya, Kamis (13/4) waktu setempat. Dilansir Reuters, di saat yang sama, dua orang di daerah tersebut juga tewas dalam penyerangan di atas perahu kecil mereka.
ADVERTISEMENT
Insiden yang pertama terjadi di sebuah penjara besar di kota terbesar di Ekuador, Guayaquil. Penjara tersebut terkenal karena ada persaingan antar-geng yang berusaha saling bantai untuk mendapatkan kekuasaan di dalam penjara.
Dalam akun Twitter resminya, polisi setempat menyebut bala bantuan telah dikerahkan untuk mencari pihak yang bertanggung jawab atas tindakan kriminal itu.
Sementara itu, dalam insiden kedua, lima orang yang sedang berlayar menggunakan kapal kecil mereka di sebuah sungai di Desa Posorja yang menuju Guayaquil tiba-tiba ditembaki orang tak dikenal. Akibatnya, dua orang tewas dan tiga lainnya terluka.
Rangkaian serangan ini bukan yang pertama terjadi. Pada Selasa (11/4) lalu, sekitar 30 pria bersenjata membantai sembilan nelayan di sebuah desa yang ada di barat laut Ekuador. Menteri Dalam Negeri Ekuador, Juan Zapata, menduga serangan itu adalah bagian dari perang perebutan teritorial antar-geng.
ADVERTISEMENT
Sehari setelahnya, enam narapidana ditemukan tewas tergantung di dalam kompleks penjara Guayaquil. Media lokal memberitakan, paviliun tempat keenam orang itu ditemukan berada di bawah kendali geng Las Aguilas (The Eagles) yang kerap memeras tahanan lainnya.
Guayaquil adalah wilayah yang paling terdampak gelombang kekerasan yang terkait dengan geng dan perdagangan narkoba di Ekuador. Secara umum, tingkat pembunuhan di Ekuador cukup tinggi, yaitu 25 pembunuhan per 100 ribu warga di tahun 2022.
Pada 3 Maret 2023 lalu, Presiden Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat di Guayaquil.