Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
5 Ribu Pasukan Oranye Dikerahkan Bersihkan Sampah Banjir di Jakarta
4 Maret 2025 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hujan yang mengguyur wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bergerak cepat. Sebanyak 5.000 pasukan oranye disiagakan untuk membersihkan sampah yang terbawa arus banjir kiriman sejak Minggu (2/3) hingga Selasa (4/2).
ADVERTISEMENT
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan ribuan personel itu disebar ke seluruh wilayah Jakarta. Tujuannya agar sampah tidak menumpuk dan menyebabkan penyumbatan aliran air yang bisa memicu banjir.
“Tim oranye dari DLH DKI Jakarta sudah disiagakan di berbagai lokasi, termasuk mengerahkan puluhan petugas di lokasi Saringan Sampah TB Simatupang dengan menggunakan bantuan alat berat untuk membersihkan sampah yang terbawa arus banjir,” ujarnya, Selasa (4/3).
Saringan Sampah TB Simatupang jadi salah satu titik utama penanganan tim oranye. Sejak aliran Sungai Ciliwung melonjak drastis pada Minggu (2/3), puluhan personel diterjunkan untuk memastikan alat penyaring berfungsi maksimal. Hasilnya, lebih dari 2.000 ton sampah sudah berhasil diangkut.
Keberadaan Saringan Sampah TB Simatupang, yang mulai beroperasi sejak 2023, disebut Asep mampu mengurangi beban di Pintu Air Manggarai yang kerap penuh sampah saat musim hujan. Ini juga bagian dari upaya Pemprov DKI mengembalikan fungsi ekosistem Sungai Ciliwung.
ADVERTISEMENT
Selain di TB Simatupang, tim oranye juga disebar ke beberapa lokasi lain, seperti Jembatan Kampung Melayu. Di sana, puluhan petugas dikerahkan dengan bantuan satu alat berat untuk mengangkut sampah yang tersangkut di jembatan.
“Adapun volume sampah yang berada di Jembatan Kampung Melayu belum bisa dipastikan berapa jumlahnya karena sampah terus berdatangan dan menyangkut di jembatan, petugas di lapangan terus berupaya semaksimal mungkin dalam menangani sampah,” tambahnya.
Sementara itu, kondisi di Pintu Air Manggarai masih terpantau kondusif, meski tinggi air sudah mencapai 790 cm dan berstatus siaga 3. Puluhan petugas dibantu dua alat berat, Excavator Sumitomo SH210 dan Excavator Standar Material Handler Liebherr 934, telah diterjunkan. Hingga saat ini, volume sampah di lokasi tersebut diperkirakan mencapai 36 m3 atau setara tiga rit truk kecil.
ADVERTISEMENT
Di Banjir Kanal Barat (BKB) Petamburan, volume sampah juga mencapai 36 m3 dengan puluhan petugas yang disiagakan. Sementara di BKB Season City, situasi masih terkendali dan sampah sudah diangkut menggunakan dua alat berat.
Asep menegaskan bahwa tingginya debit air sempat menjadi kendala dalam penanganan sampah, terutama di aliran Sungai Ciliwung. Karena itu, penggunaan alat berat menjadi solusi utama.
“Karena kondisi debit air yang tinggi, menghambat para pasukan orange dan petugas UPS Badan Air dalam melakukan penanganan sampah di Ciliwung, sehingga penanganan dilakukan dengan batuan alat berat,” ungkapnya.