5 Rumah Anggota Ahmadiyah di Lombok Timur yang Dirusak Dibersihkan

21 Mei 2018 1:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Ahmadiyah di NTB diusir (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Ahmadiyah di NTB diusir (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Polda Nusa Tenggara Barat menggelar kerja bakti dengan instansi terkait dan masyarakat untuk membersihkan rumah milih anggota Ahmadiyah yang dirusak, Minggu (20/5). Kegiatan tersebut dilakukan di lima rumah di Gubuk Gerepek, Gereneng, Lombok Timur, sekitar pukul 16.00 WITA dengan menggunakan alat seadanya.
ADVERTISEMENT
"Lalu pada pukul 17.30 WITA, di pos ronda Gubuk Gerepek, Plt Bupati Lotim (Ahsanul Khalik) juga menyampaikan beberapa hal kepada masyarakat setempat. Salah satunya adalah agar tidak mengulangi pengerusakan itu lagi," ujar Kabid Humas Polda NTB AKBP I Komang Suartana dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/5).
Komang juga menuturkan, dalam kesempatan tersebut Khalik juga menyebutkan ada banyak informasi yang simpang siur terkait peristiwa perusakan tersebut. Salah satunya adalah soal jemaah Ahmadiyah yang melarikan diri ke hutan, padahal di wilayah tersebut tidak ada hutan.
"Lalu disebut juga, bahwa ada informasi yang berkembang di pejabat pusat jika ada banyak rumah yang dirusak oleh massa," tambah Komang.
Kerja bakti tersebut lalu dilanjutkan dengan pengecekan TKP oleh Danrem 165 Wirabakti Kolonel Inf A Rizal R. Usai meninjau lokasi, seluruh rombongan kemudian menuju ke Masjid Miftahl Jannah, Gerepek, untuk melaksanakan buka bersama dan salat Maghrib.
ADVERTISEMENT
"Sekitar pukul 18.50 WITA, baru kami meninggalkan Gubuk Gerepek. Situasi aman dan lancar. Sampai saat ini, situasi umum di wilayah tersebut masih kondusif," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Plt Bupati Lombok Timur Ahsanul Khalik, Dandim 1615/Lotim Letkol Inf Agus Setiandar, Kapolres Lotim AKBP Eka Faturrahman, Kajari Lotim Cahyo Hananto, Kepala Kesbangpoldagri Kabupaten Lotim Sudirman dan jajaran kepolisian serta TNI lainnya.
Proses kerja bakti tersebut berlangsung selama sekitar 1 jam dengan menyasar lima rumah yang dirusak. Rumah tersebut adalah kediaman milik Zainal alias Senan, Jasman alias Amq Nil, Usnawati, Amq Amat, dan Artoni.
Rumah-rumah tersebut sebelumnya dirusak oleh orang tak dikenal yang diduga karena sikap kebencian dan intoleransi terhadap paham keagamaan yang berbeda.
ADVERTISEMENT