Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
5 Tempat Wisata di Indonesia yang Rusak karena Sampah
9 Maret 2018 13:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menjaga kebersihan sekaligus merawat keindahan alam, jadi momok untuk kemajuan pariwisata di Indonesia. Kerusakan terus terjadi dan bertambah parah karena sampah menggunung bahkan hingga merusak habitat hewan dan tumbuhan langka yang tinggal di tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
Gencarnya promosi tempat wisata yang tak diiringi dengan kesadaran pengunjung soal sampah di lokasi wisata, akan berdampak buruk bagi pariwisata Indonesia di masa depan.
kumparan (kumparan.com) merangkum lima tempat wisata di Indonesia yang rusak akibat sampah.
1. Manta Point, Nusa Penida, Bali
Seorang turis asal Inggris bernama Rich Horner mengunggah sebuah video yang memperlihatkan dirinya tengah menyelam dengan kondisi laut yang dipenuhi sampah plastik. Ia menyelam di Pulau Nusa Penida, Bali.
Beberapa ikan, ubur-ubur dan ikan pari nampak berseliweran di antara banyaknya sampah plastik yang melayang di tengah laut. Video yang diunggah pada Sabtu (3/3) itu diambil di Manta Point, tempat favorit para wisatawan untuk diving yang terletak di Nusa Penida, Bali.
ADVERTISEMENT
"Kantong plastik, botol plastik, gelas plastik, ember plastik, sikat, sedotan, keranjang dan lebih banyak plastik," ujar Horner dalam keterangan video berdurasi 2,5 menit itu.
Video tersebut jadi ancaman sekaligus peringatan tentang masalah sampah yang ada di Indonesia. Terlebih Indonesia memiliki perairan laut luas dengan beragam jenis ikan dan terumbu karang indah yang menjadi daya tarik pariwisata Indonesia.
2. Pulau Sempu, Malang
Pulau Sempu yang terletak di Desa Tambakrejo, Kecamata Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang merupakan satu cagar alam yang digunakan untuk pendidikan dan penelitian.
Namun begitu, hingga kini masih ada pengunjung nakal yang menggunakan Pulau Sempu sebagai wisata ilegal. Saking banyaknya pengunjung, wajah Pulau Sempu yang asri harus ternodai dengan sampah-sampah yang berserakan.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut mengancam keberadaan satwa liar dan tumbuhan langka yang ada di Pulau Sempu. Kini, banyak aktivis lingkungan yang melarang pengunjung datang ke Pulau Sempu untuk menjaga habitat asli hewan dan tumbuhan langka agar tetap terjaga.
3. Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo merupakan satu objek wisata populer yang ada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Terletak di Penggunang Tengger, kaki Gunung Semeru, Ranu Kumbolo jadi tempat peristirahatan bagi para pendaki yang ingin meneruskan pendakian ke puncak Semeru.
Danau cantik seluas 15 hektare jadi pemandangan elok dan menyejukkan mata bagi siapapun yang melihat. Kepopuleran Ranu Kumbolo meroket setelah dijadikan tempat syuting film berjudl 5 cm.
Namun sayang kepopuleran Ranu Kumbolo tak diiringi dengan kesadaran pengunjungnya. Pemandangan cantik yang ada di Ranu Kumbolo harus terhalang dengan tumpukan sampah milik pendaki yang tidak bertanggung jawab dengan meletakannya begitu saja di sekitar lokasi.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat miris para aktivis lingkungan dan beramai-ramai membantu membersihkan Ranu Kumbolo dari sampah yang menggunung.
4. Pantai Kuta, Bali
Merayakan malam tahun baru di Pantai Kuta Bali memang jadi momen yang menyenangkan. Namun, yang juga tak kalah penting ialah tetap menjaga kebersihan lingkungan. Sebanyak 9 ton sampah membanjiri pesisir Pantai Kuta Bali di malam tahun baru 2018.
Meski telah banyak papan-papan peringatan di sekitar pantai untuk tak membuang sampah sembarangan, banyak pengunjung yang masih tak mengindahkan larangan tersebut.
Akibatnya, tumpukan sampah berton-ton ini selalu terjadi di setiap malam tahun baru.
5. Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
Di tahun 2008, keberadaan Pulau Tidung mendadak populer dan booming di kalangan para wisatawan. Namun begitu, masalah sampah dan pencemaran lingkungan tak kunjung usai jadi masalah utama di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Medoe penghancuran limbah organik dengan sistem pembakaran juga sudah lama tak berfungsi. Pencemaran lingkungan oleh sampah ini dikhawatirkan akan merusak ekosistem laut dan pesisir pantai.
Padahal daerah sekitar Teluk Jakarta memiliki potensi yang besar apabila dimanfaatkan dengan baik. Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengatakan untuk bisa menangani sampah di Teluk Jakarta, diperlukan usaha yang maksimal dan pendekatan kepada masyarakat.
Mengulang kesuksesan Festival Danau Sunter sebagai upaya membersihkan danau dari sampah, Sandi melakukan hal serupa dengan mengadakan Festival Pulau Tidung.
Harapannya, Teluk Jakarta, Kepulauan Seribu, Pulau Tidung dan perairan lainnya dapat menjadi bersih. Sehingga sampah tidak menjadi musibah melainkan dapat menjadi berkah.