5 Warga Ini Transfer Ratusan Juta Demi Kerja di New Zealand, Ternyata Penipuan

23 Januari 2025 16:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban penipuan modus kerja di luar negeri usai melapor ke Polda Jateng. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Korban penipuan modus kerja di luar negeri usai melapor ke Polda Jateng. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga melapor ke Polda Jawa Tengah (Jateng) lantaran menjadi korban penipuan modus kerja di luar negeri. Masing-masing dari mereka menyetor hingga puluhan juta rupiah demi diberangkatkan ke New Zealand.
ADVERTISEMENT
Pelaporan ini dilakukan oleh lima korban yang berasal dari Jawa Tengah, yakni Suharto, Paryono, Jarum, Tasori, dan Suwatno. Sementara terlapor merupakan warga Kabupaten Jember berinisial EA.
Kuasa hukum para korban, Joko Susanto, mengatakan lima orang kliennya mengalami kerugian total sebesar Rp 325 juta. Diduga masih ada belasan korban serupa.
"Kalau secara keseluruhan ini, total korban ada 21 orang. Ada dari Cilacap, Tegal, Pemalang, Banten, Bali, Banjarnegara, Ponorogo, termasuk Surabaya," ujar Joko di Polda Jateng, Kamis (23/1).
Kasus ini bermula saat korban tergiur dengan informasi di Facebook tentang lowongan pekerjaan di luar negeri pada September 2024. Ia lalu menghubungi EA yang mengaku sebagai penyalur tenaga kerja migran ke New Zealand.
"Korban ini dijanjikan akan dipekerjakan di peternakan sapi dan ada yang ditawari di restoran. Ngakunya ada yang digaji Rp 100 juta ada yang Rp 124 juta, setiap bulan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Para korban kemudian diminta menyerahkan sejumlah uang dengan alasan sebagai keperluan transportasi termasuk pembuatan Visa. Namun setelah uang disetorkan nasib mereka tak kunjung jelas.
"Padahal korban sudah menyerahkan uang ke EA. Kalau dihitung kasar per korban setor Rp 50 juta di kali 21 korban maka kerugian sudah Rp 1 miliar, dan pasti itu jumlahnya lebih. Korban ini sampai sekarang tidak berangkat padahal janjinya diberangkatkan Desember 2024," sebut Joko.
Joko berharap, polisi dapat mengusut kasus ini untuk menghindari adanya korban-korban lain. Apalagi ia menduga, masih ada pelaku lain yang ikut berperan dalam tindak kejahatan ini
"Kami percaya Polda Jateng bisa bergerak cepat menangkap pelaku, sampai jaringannya. Harapannya supaya tidak ada lagi korban. Dan para korban lainnya kami minta segera melapor ke kepolisian di mana kalian melakukan transfer uang ke pelaku," kata Joko.
ADVERTISEMENT