5 WNI Terombang-ambing 10 Jam di Selat Malaka Akibat Kapal Ditabrak Kontainer

30 Mei 2024 11:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lima nelayan asal Pangkalan Brandan Sumatera Utara berhasil selamat setelah lebih dari 10 jam terapung dan terombang - ambing di laut, Rabu (29/5). Foto: Dok. KJRI Penang
zoom-in-whitePerbesar
Lima nelayan asal Pangkalan Brandan Sumatera Utara berhasil selamat setelah lebih dari 10 jam terapung dan terombang - ambing di laut, Rabu (29/5). Foto: Dok. KJRI Penang
ADVERTISEMENT
Lima nelayan asal Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, berhasil selamat setelah lebih dari 10 jam terombang-ambing di laut. Kapal para nelayan itu karam akibat ditabrak kontainer di Selat Malaka.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan oleh KJRI Penang pada Rabu (30/5). Mereka menyebut insiden terjadi ketika kapal nelayan yang sedang bersauh ditabrak oleh kapal kontainer yang tidak dikenal pada 16 Mei.
KJRI Penang menambahkan, informasi mengenai kejadian tersebut diketahui sehari sesudah kejadian.
Lima nelayan asal Pangkalan Brandan Sumatera Utara berhasil selamat setelah lebih dari 10 jam terapung dan terombang - ambing di laut, Rabu (29/5). Foto: Dok. KJRI Penang
“KJRI Penang langsung berkoordinasi dengan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), KBRI Kuala Lumpur dan Direktorat Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri termasuk melaporkan peristiwa tersebut kepada pimpinan Kementerian Luar Negeri guna melakukan penyelamatan dan pelindungan para nelayan, WNI,” ujar Konsul Jenderal RI di Penang, Wanton Saragih.
Wanton menambahkan, para nelayan WNI itu akhirnya bisa dievakuasi oleh kapal CMA CGM Rivoli yang sedang melintas di sekitar lokasi para nelayan sedang mengapung. Kapal itu menyelamatkan empat WNI, sedangkan satu WNI lainnya diselamatkan nelayan lokal di Langkat.
ADVERTISEMENT
Keempat korban, kata Wanton, kemudian dievakuasi dari kapal CMA CGM Rivoli ke kapal Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Perak.
"Tiga korban dalam kondisi baik, sementara satu lainnya mengalami cedera patah lengan dan luka serius di bagian punggung. Nelayan yang mengalami cedera dilarikan ke Rumah Sakit Sri Manjung Perak, Malaysia," papar KJRI Penang.
"Tim Pelindungan KJRI Penang meluncur menuju Perak untuk melakukan pendampingan para nelayan dan memastikan perawatan korban yang mengalami cidera dengan baik," jelas mereka.
Setelah melalui pemulihan psikis dan perawatan nelayan yang cedera di Malaysia, pada Senin (27/5) keempat nelayan oleh Konsulat Jenderal RI di Penang dipulangkan ke Pangkalan Brandan, Langkat, melalui Bandara Kuala Namu.