50 Orang di India Tewas dalam 3 Hari Akibat Cuaca Panas Ekstrem

3 Juni 2024 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria menyemprotkan air dingin ke wajahnya dari toples air saat gelombang panas di Ahmedabad, India, 29 Mei 2024. Foto: Reuters/Amit Dave
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria menyemprotkan air dingin ke wajahnya dari toples air saat gelombang panas di Ahmedabad, India, 29 Mei 2024. Foto: Reuters/Amit Dave
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lebih dari 50 orang di India tewas dalam tiga hari imbas cuaca panas ekstrem melanda sebagian wilayah negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut data Kementerian Kesehatan Federal India, setidaknya ada 56 kematian akibat gelombang panas sejak 1 Maret hingga 30 Mei 2024. Sekitar 24.849 kasus sengatan panas telah dilaporkan selama periode tersebut.
Namun, angka di tingkat negara bagian menunjukkan kemungkinan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.
Dikutip dari BBC, sekitar 33 orang tewas di negara bagian utara Uttar Pradesh selama akhir pekan lalu. Korban termasuk para petugas pemungutan suara, penjaga keamanan, dan staf sanitasi penyelenggara pemilu. Pada Sabtu (1/6) lalu merupakan tahap terakhir pemungutan suara di India.
Di negara bagian Odisha (Orissa), menurut pejabat setempat, sekitar 20 orang meninggal dunia karena serangan gelombang panas.
Setiap lima tahun, India mengadakan pemilihan umum pada bulan-bulan musim panas, antara April dan Mei.
ADVERTISEMENT
Namun, tahun ini, suhu mencapai rekor tertinggi. India mengalami gelombang panas yang lebih intens dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Seorang pria mandi di bawah air yang mengalir dari pipa di sepanjang dataran banjir Yamuna pada suatu sore musim panas yang terik di New Delhi (29/5/2024). Foto: Priyanshu Singh/REUTERS
Di Odisha, Komisaris Bantuan Khusus negara bagian itu melaporkan 99 dugaan kematian akibat serangan panas dalam 72 jam terakhir. Dari jumlah tersebut, 20 kasus telah dikonfirmasi.
Sementara itu, Kepala Petugas Pemilu di Uttar Pradesh, Navdeep Rinwa, mengatakan bahwa keluarga petugas pemilu yang meninggal akan diberikan kompensasi uang sebesar 1,5 juta rupee (setara Rp 300 juta).
Rinwa mengatakan, seorang pria yang sedang mengantre untuk pemilu pingsan karena kepanasan.
“Pemilih diangkut ke fasilitas kesehatan, dan dia dinyatakan meninggal saat tiba,” katanya, seperti dikutip dari BBC.
Masyarakat mengantri saat menunggu untuk memberikan suara mereka di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum tahap kedua di desa Eramalloor, di negara bagian selatan Kerala, India (26/4/2024) Foto: Sivaram V/REUTERS
Dugaan kematian akibat cuaca panas juga telah dilaporkan di negara bagian Bihar, Madhya Pradesh, dan Jharkhand.
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian Penyakit Nasional India menyebut serangan panas telah mengancam jiwa dengan angka kematian 40-64 persen.
Panas ekstrem terus melanda India bagian utara dan tengah, serta sebagian wilayah barat, selama dua minggu terakhir. Suhu menembus 45-46 derajat celsius setiap harinya, bahkan mencapai 50 derajat celsius di beberapa daerah.
Namun, departemen cuaca India mengatakan suhu kemungkinan turun dalam beberapa hari mendatang karena akan memasuki musim hujan.
Beberapa daerah mengalami krisis air dan listrik parah akibat meningkatnya konsumsi sumber daya.
Video yang beredar dari ibu kota Delhi menunjukkan kerumunan warga berebut air dari truk tangki air. Banyak wilayah ibu kota yang juga mengalami pemadaman listrik.