Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
50 Peserta UTBK Terbukti Curang, Rata-rata Pilih Fakultas Kedokteran
29 April 2025 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua Umum SNPMB Eduart Wolok mengungkapkan, saat ini peserta UTBK (Ujian Tulis Berbasis Teks) yang terlibat dalam kecurangan selama pelaksanaan ujian berjumlah 50. Angka ini masih dapat berubah karena UTBK masih berlangsung hingga 5 Mei 2025.
ADVERTISEMENT
Dari 50 peserta yang terlibat, rata-rata program studi pilihan mereka adalah Fakultas Kedokteran. Saat ini, panitia SNPMB telah bekerja sama dengan kepolisian untuk menindaklanjuti seluruh bentuk kecurangan yang ditemukan.
“Yang berikut yang menarik dan yang bermasalah ini, mayoritas pilihan Prodi (Program Studi mereka) adalah Fakultas Kedokteran,” kata Eduart dalam konferensi pers di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).
Eduart mengatakan, dari berbagai bukti kecurangan yang telah ditemukan didapatkan paling banyak menggunakan sistem perjokian. Jadinya, para peserta atau orang tua dari peserta akan membayar biaya operasional terlebih dahulu. Yang kemudian, apabila peserta yang menggunakan joki lulus maka biaya tersebut akan bertambah.
“Ya, bahkan ternyata dengan, kita dapatkan informasi, jadi mereka ini membayar sejumlah uang tertentu untuk operasional, dan apabila kalau lulus, baru menambah, bayar lagi-lagi. Kalau tidak lulus, ya operasional tadi hangus. Ingat teman-teman sekalian, kami mengimbau kepada seluruh beserta UTBK, kepada orang tua peserta UTBK, kita tidak perlu menemukan hal-hal seperti ini,” ujar Eduart.
Lebih lanjut, Eduart menjelaskan, biasanya modus perjokian ini menggunakan dua metode dengan cara memalsukan dokumen peserta sehingga dapat mengikuti ujian. Serta membantu peserta menjawab soal lewat alat komunikasi yang disembunyikan di dalam tubuh peserta.
ADVERTISEMENT
Selain itu, peserta yang melakukan kecurangan selama UTBK dan diterima oleh perguruan tinggi dapat dikeluarkan. Meskipun, peserta tersebut sudah menempuh pendidikan hingga empat semester.
“Bahkan sudah ada inisiasi dari teman-teman di perguruan tinggi. Kalau bisa disalurkan ke kami, untuk yang diterima tahun-tahun sebelumnya sekalipun, kita akan cek,” jelasnya.
“Dan ternyata yang bersangkutan seperti sudah kita cek misalnya, foto asli yang bersangkutan dengan foto waktu UTBK-nya berbeda. Maka bisa saja meskipun sudah ada berada saat ini, sudah duduk di semester 2, maupun semester 4. Bisa saja akan kita diskualifikasi,” tutup dia.