50 Ribu Orang Diprediksi Ikut Demo Tuntut PM Thailand Mundur

19 September 2020 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unjuk rasa pro-demokrasi menyerukan penggulingan pemerintahan perdana menteri Prayuth Chan-ocha dan reformasi di monarki, di Bangkok. Foto: JORGE SILVA/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Unjuk rasa pro-demokrasi menyerukan penggulingan pemerintahan perdana menteri Prayuth Chan-ocha dan reformasi di monarki, di Bangkok. Foto: JORGE SILVA/REUTERS
ADVERTISEMENT
Demonstran pro-demokrasi Thailand pada Sabtu (19/9) memulai demo di Bangkok. Unjuk rasa digelar menuntut Perdana Menteri Prayut Chan-O-cha mundur.
ADVERTISEMENT
Rencananya lebih dari 50 ribu orang akan ikut dalam demo tersebut. Selain menuntut PM mundur, demo digelar menuntut reformasi kerajaan.
Unjuk rasa pro-demokrasi memegang plakat dalam rapat umum massa untuk menyerukan penggulingan pemerintahan perdana menteri Prayuth Chan-ocha dan reformasi di monarki, di Bangkok. Foto: ATHIT PERAWONGMETHA/REUTERS
Gerakan antipemerintah dan kerajaan di Thailand terinspirasi oleh demo di Hong Kong. Gerakan ini tidak memiliki pemimpin.
Meski tak punya pemimpin, demo diorganisir oleh mahasiswa Universitas Thammasat Bangkok. Kelompok tersebut dikenal vokal dan kritis terhadap peran Kerajaan Thailand.
Unjuk rasa pro-demokrasi menyerukan penggulingan pemerintahan perdana menteri Prayuth Chan-ocha dan reformasi di monarki, di Bangkok. Foto: JORGE SILVA/REUTERS
Kampus Thammasat menjadi salah satu tempat konsentrasi massa. Mereka meminta kampus dibuka saat demo berlangsung.
"Turunkan diktator, hidup demokrasi," teriak massa di depan kampus, seperti dikutip dari AFP.
"Jika tidak dibuka kami akan dobrak," ancam massa.
Unjuk rasa pro-demokrasi menyerukan penggulingan pemerintahan perdana menteri Prayuth Chan-ocha dan reformasi di monarki, di Bangkok. Foto: ATHIT PERAWONGMETHA/REUTERS
Saat ini massa sudah merangsek masuk ke dalam kampus tersebut.
Selain di kampus, massa juga bergerak ke Lapanfan Sanam Luang di depan istana kerajaan. Rencananya, massa akan bermalam di tempat itu.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (20/9), massa direncanakan membuat barikade di depan kantor Perdana Menteri. Rencana aksi di depan gedung pemerintahan dilarang aparat berwenang.
Rencananya 10 ribu polisi akan diturunkan demi menjaga kantor PM.
Sejak Juli 2020, kondisi politik Thailand mulai memanas ketika sekelompok kecil mahasiswa mulai menggelar aksi menuntut PM Thailand mundur dan reformasi kerajaan.