50 Tahun Buron, Gangster Singapura Meninggal di Denmark

10 Mei 2020 18:57 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roland Tan. Foto: Facebook / JEFFREY TYK SCORPION TAN
zoom-in-whitePerbesar
Roland Tan. Foto: Facebook / JEFFREY TYK SCORPION TAN
ADVERTISEMENT
Seorang anggota gangster yang jadi buronan kelas kakap di Singapura, Roland Tan Tong Meng (72), meninggal di Denmark, Minggu (10/5) waktu setempat. Roland buron selama 50 tahun setelah terlibat pembunuhan dan perampokan di Singapura pada Oktober 1969.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari media Singapura, Mothership, Tan menderita serangan jantung saat sedang menghadiri sebuah pesta makan malam pada 4 April 2020 lalu.
Di Denmark ia lebih dikenal dengan sebutan Mr. Big. Bahkan setelah meninggalkan Singapura, dia membangun geng atau kelompok kejahatan terorganisir dan penyelundupan narkoba.
Pemakaman Tan dilakukan pada 24 April lalu yang juga diberitakan di media Denmark 'Ekstra Bladet' dengan headline judul 'Mr Big Meninggal'.
Putra baptis Tan, Robin Ungermann mengatakan ke media Denmark bahwa Tan memiliki penyakit jantung dan sempat kolaps di rumahnya. Namun, saat datang petugas medis ke rumahnya, mereka mengatakan Tan sudah meninggal.
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Pixabay
Media Denmark juga menyebutkan, sekitar seratus orang menghadiri pemakaman Tan di sebuah gereja kecil di Frederiksberg, Denmark pada 24 April. Banyak dari pelayat pemakaman Tan merupakan anggota geng motor dan mantan narapidana.
ADVERTISEMENT
Polisi juga hadir pada saat pemakaman. Bahkan, dilaporkan sempat terjadi perkelahian di antara pelayat Tan. Upacara pemakaman juga disiarkan melalui streaming Facebook, khususnya di grup tertutup bagi orang-orang Singapura. Grup ini terdiri dari keluarga, teman dan anggota geng.
Di Denmark, Tan sudah mendapatkan kewarganegaraan di sana. Bahkan ia menikahi seorang wanita Denmark di Copenhagen. Ia juga membuka usaha restoran yang dinamai 'Bali'. Restoran terebut sering dikunjungi oleh para anggota gengster.
Sementara itu, pemerintah Singapura dulu pernah berencana untuk mengekstradisi Tan dari Copenhagen pada 1973. Tapi hal ini tidak pernah terjadi karena kurangnya bukti tuduhan pembunuhan.
Kepolisian Singapura pernah menawarkan hadiah 2.000 dolar Singapura untuk siapa saja yang bisa memberi tahu keberadaan Tan.
ADVERTISEMENT
Tan juga dikenal dengan nama lainnya yakni Hylam Kia yang artinya Putra Hainan. Dia berasal dari sebuah kampung di Serangoon, Singapura.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona