52 Orang Mengungsi Akibat Robohnya Tanggul Sungai Citepus Bandung

18 November 2024 11:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanggul sungai Citepus Bandung roboh pada Minggu (17/11/2024). Foto: Dok. Diskar PB Kota Bandung
zoom-in-whitePerbesar
Tanggul sungai Citepus Bandung roboh pada Minggu (17/11/2024). Foto: Dok. Diskar PB Kota Bandung
ADVERTISEMENT
Tanggul penahan sungai Citepus di Jalan Industri Dalam, Cicendo Kota Bandung, roboh pada Minggu (17/11).
ADVERTISEMENT
Ketua RT 07 RW 08 Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Mika, mengatakan ada 52 orang dievakuasi akibat peristiwa itu.
“Yang terkena dampak secara langsung ada 2 rumah yang dihuni 4 KK atau 14 jiwa. Tapi yang di belakang rumah dua itu juga ada beberapa yang kena. Kalau digabung kurang lebih ada 52 jiwa,” katanya saat ditemui, Senin (18/11).
Mika bilang dampak yang diderita oleh dua rumah terdampak berat adalah beberapa bagiannya ada yang ambruk. Sementara rumah-rumah di belakang dua bangunan itu mengalami retak-retak.
“Soalnya, pas kemarin dicek sama dinas itu dicek rumahnya sudah pada retak. Jadi khawatir ada susulan, diungsikan semua,” katanya.
Warga terdampak ambruknya tembok pembatas Sungai Citepus Bandung, yang mengungsi ke SD Industri, Senin (18/11/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Mika mengatakan sebagian besar warga terdampak dievakuasi ke bangunan SD Industri yang dekat dari lokasi tanggul ambruk. Sementara sisanya mengevakuasi diri ke rumah saudara mereka yang masih berada di kawasan Arjuna.
ADVERTISEMENT
“Yang mengungsi di SD kurang lebih ada 30 sampai 40 orang. Jadi yang memang rumah saudaranya jauh dari sini, jadi di SD ini,” katanya.
Pria yang sekaligus anggota Karang Taruna setempat itu mengatakan ada 3 ruang kelas di SD Industri yang digunakan sebagai tempat sementara evakuasi warga terdampak.
“Satu untuk balita dan wanita, lalu lansia, dan satu untuk bapak-bapak,” katanya.
Tempat pengungsian di SD Industri di Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Senin (18/11/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Mika melanjutkan, tiga ruang kelas di SD Industri hanya dapat dimanfaatkan satu hari, berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak sekolah. Nantinya, para pengungsi di sana akan dialihkan ke Posyandu Mawar RW 08 Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, yang punya lahan cukup luas.
“Kemarin kami telah koordinasi dengan pihak kepala sekolah, lalu pihak sekolah ke dinas, dan dikasih izin satu hari. Sekarang, jadi siswa libur. Makannya akan pindah ke Posyandu Mawar Kelurahan Arjuna. Sedang dipersiapkan,” katanya.
Kondisi usai robohnya tanggul Sungai Citepus Bandung, Senin (18/11/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Pantauan di lokasi, bangunan SD Industri punya dua lantai. Tiga ruang kelas yang digunakan warga mengungsi berada di lantai bawah.
ADVERTISEMENT
Di satu ruang kelas, tampak digelar karpet lalu kasur busa. Sementara di ruangan yang lain, terlihat berjejer tandu warna oranye untuk warga terdampak tidur.
Di luar luang kelas, dapur darurat didirikan. Terlihat juga karung beras dan sejumlah kantong plastik besar yang menurut Mika adalah sembako.
“Bantuan yang masuk seperti sembako-sembako dari warga sekitaran Arjuna ada yang ngasih telur, mi, air minum, lalu kemarin sempat ada dari Dinsos Kota Bandung,” ucapnya.
Sementara itu, terhadap rumah yang terdampak berat, yakni milik Dede Sumpena dan dan Ujang Sutisna sedang dilakukan proses pengurugan puing.

Siswa Libur 1 Hari

Barang-barang milik warga yang terdampak ambruknya tembok pembatas Sungai Citepus, di SD Industri di Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Senin (18/11/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Ambruknya tanggul penahan bibir sungai Citepus di Jalan Industri Dalam, Cicendo Kota Bandung, pada Minggu (17/11), mengharuskan sejumlah warga terdampak mengungsi ke bangunan SD Industri. Sebab, dikhawatirkan adanya longsor susulan.
ADVERTISEMENT
Sehubungan dengan situasi tersebut, para siswa SD Industri tak melangsungkan kegiatan belajarnya di sekolah. Mereka libur satu hari.
“Kemarin kami telah koordinasi dengan pihak kepala sekolah, dari sekolah ke dinas, dan dikasih izin satu hari, jadi siswa libur,” Ketua RT 07 RW 08 Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Mika, di lokasi Senin (18/11).
“Karena kita kan musibah bukan apa-apa, dikasihlah sehari. Karena kalau beberapa hari dikhawatirkan mengganggu ke muridnya,” ucap dia.