Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
55 Warga Gaza Tewas, Erdogan Sebut Israel Lakukan Genosida
15 Mei 2018 10:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Senin (14/5), termasuk di antara korban tewas adalah enam anak-anak di bawah usia 18 tahun. Sekitar 2.400 warga Gaza terluka tembak peluru tajam.
Erdogan dalam pidatonya di hadapan mahasiswa Turki di London, Inggris, menyerukan tiga hari berkabung nasional dan menggelar aksi besar di Istanbul pada Jumat mendatang. Sebelumnya aksi ribuan orang telah dilakukan di Turki menentang pemindahan Kedubes Amerika Serikat ke Yerusalem.
"Israel adalah negara teror. Apa yang dilakukan Israel adalah genosida. Saya mengutuk drama kemanusiaan ini, genosida, dari manapun datangnya, Israel atau Amerika," kata Erdogan.

Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag mengatakan Turki langsung memanggil duta besar di Israel dan AS "untuk konsultasi". Bozdag juga mengatakan Turki meminta digelar rapat darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Jumat mendatang.
ADVERTISEMENT
Aksi demo panjang warga Gaza di perbatasan Israel atau "Great March of Return" akan mencapai puncaknya pada Selasa pekan ini pada Hari Nakba, peringatan terusirnya ratusan ribu warga Palestina akibat pendudukan Israel pada 1948.
Aksi ini juga sebagai protes atas pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem. Pemerintah Turki menuding AS turut bertanggung jawab atas kematian warga Gaza.
"Amerika Serikat, sayangnya, berada di sisi pemerintah Israel tanpa memprotes pembantaian warga sipil dan menjadi pihak yang terlibat dadlam kejahatan terhadap kemanusiaan ini," kata Perdana Menteri Turki Binali Yildirim.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.