56 Persen dari 35 Ribu Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

15 Mei 2024 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita menggendong bayi ketika warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis akibat operasi darat Israel tiba di Rafah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan. Foto: Mohammed Salem/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita menggendong bayi ketika warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis akibat operasi darat Israel tiba di Rafah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan. Foto: Mohammed Salem/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan perempuan dan anak-anak merupakan 56 persen dari puluhan ribu korban tewas dalam perang Gaza, Selasa (14/5).
ADVERTISEMENT
Angka yang dirilis PBB didapat dari Kementerian Kesehatan di Gaza. Pada 30 April, kementerian tersebut mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi secara lengkap korban jiwa di Gaza. Tercatat hampir 25.000 orang tewas dan hampir 10.000 lainnya masih hilang dan dianggap meninggal.
Dari angka tersebut, disebutkan bahwa 40 persennya adalah laki-laki, 20 persen perempuan, dan 32 persen anak-anak. Sementara delapan persen lainnya adalah lansia.
Juru bicara WHO, Christian Lindmeier, mengatakan sejauh ini data dari mereka yaitu 35 ribu korban jiwa adalah rincian yang paling komprehensif.
“Dengan menerapkan rasio yang sama terhadap jumlah orang yang tidak teridentifikasi dan dengan asumsi perempuan mewakili setengah dari jumlah lansia, maka dapat diperkirakan bahwa setidaknya 56 persen perempuan dan anak-anak termasuk di antara lebih dari 35.000 orang yang meninggal,” jelas Lindmeier kepada wartawan, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
“Kemungkinan besar akan ada lebih banyak perempuan dan anak-anak di antara ribuan orang yang diyakini masih berada di bawah reruntuhan karena merekalah yang biasanya tinggal di rumah,” tambahnya.
Juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA, Jens Laerke, mengatakan rincian baru ini tidak bertentangan dengan perkiraan sebelumnya yang menyatakan lebih dari dua pertiga korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
“Apa yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza saat ini merupakan detail lebih lanjut tentang sub-bagian dari keseluruhan penghitungan 35.000 kematian,” ujar Laerke.
Warga Palestina menaiki kereta keledai saat mereka kembali ke rumah mereka, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Jumat (24/11/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
PBB mengklarifikasi rincian baru mengenai jumlah korban tewas di Gaza usai Israel mengecam badan tersebut karena dianggap membela propaganda Hamas.
“Siapa pun yang mengandalkan data palsu dari organisasi teroris untuk mempromosikan pencemaran nama baik terhadap Israel adalah antisemit dan mendukung terorisme,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, di X, Senin (13/5) malam.
ADVERTISEMENT
Karena kurangnya akses, badan-badan PBB mengandalkan jumlah korban tewas yang disediakan oleh kementerian kesehatan di Gaza sejak awal perang 7 Oktober.
Hal ini menuai kritik dari Israel. Namun, PBB mengatakan jumlah korban sebelum perang dari kementerian tersebut dapat diandalkan. Mereka akan berusaha memverifikasi angka tersebut saat kondisinya memungkinkan.
Per Selasa (14/5), kementerian tersebut mengatakan setidaknya 35.173 orang tewas di wilayah tersebut akibat operasi militer Israel tujuh bulan lalu.
Sedangkan di samping mengecam perhitungan dari PBB Israel juga mengeluarkan angka warganya yang tewas akibat serangan Hamas. Mereka menyebut jumlahnya mencapai 1.170 orang yang sebagian besar warga sipil.