59 Warga Rohingya Terdampar di Pulau di Thailand, Diduga Dalam Kondisi Kelaparan

6 Juni 2022 12:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi imigran Rohingya. Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi imigran Rohingya. Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sebanyak 59 pengungsi Rohingya ditemukan terlanar di sebuah pulau Thailand pada Sabtu (4/6/2022). Mereka mengaku ditinggalkan penyelundup di tengah perjalanan menuju Malaysia.
ADVERTISEMENT
Letnan jenderal Surachet Hakpan pada Minggu (5/6/2022) mengatakan, kelompok tersebut ditemukan di pulau Koh Dong, yang terletak di provinsi Satun selatan. 5 dari mereka merupakan anak-anak.
Berdasarkan pernyataan kepolisian, kelompok itu diduga kelaparan dan kemungkinan tidak makan selama tiga sampai lima hari.
Mereka telah didakwa atas tuduhan masuk Thailand secara ilegal dan dapat menghadapi deportasi ke Myanmar setelah kasus ini dibawa ke pengadilan. Namun, untuk saat ini, polisi akan memberikan bantuan kemanusiaan yang mereka butuhkan.
Warga Rohingya: AP Photo/Suvra Kanti Das
"Kami memberikan bantuan kemanusiaan dan akan menyelidiki apakah mereka adalah korban perdagangan manusia atau jika mereka masuk secara ilegal," papar Letnan Jenderal Surachet, dikutip dari AFP.
Salah satu anggota kelompok itu mengatakan kepada petugas, kapal mereka termasuk di antara tiga kapal yang membawa 178 orang meninggalkan Myanmar dan Bangladesh. Mereka membayar agen penyelundup sekitar RM5.000 (Rp 16 juta) untuk perjalanan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dua kapal pertama yang membawa 119 orang dihentikan dan ditangkap oleh pihak berwenang Malaysia. Awak kapal kemudian memutuskan untuk meninggalkan penumpang kapal ketiga di pulau Koh Dong dengan mengatakan bahwa mereka telah tiba di Malaysia
Setiap tahunnya, ribuan warga Rohingya, yang sebagian besar merupakan pemeluk Muslim mempertaruhkan nyawa untuk melarikan diri dari Myanmar. Mereka rela mengeluarkan biaya besar untuk membayar penyelundup dan berlayar selama berbulan-bulan melewati lautan Thailand demi mencapai Malaysia.
Ratusan ribu orang Rohingya berusaha untuk meloloskan diri dari penganiayaan militer di Myanmar yang dimulai pada 2017. Berdasarkan pernyataan mereka, warga Rohingya di Myanmar kerap menjadi korban penganiayaan, pemerkosaan, pembakaran, hingga pembunuhan.
Pada 2019, seorang kapten kapal Thailand didakwa menyelundupkan 65 orang Rohingya dari Myanmar setelah kapal mereka karam di sebuah pulau di lepas pantai provinsi Satun.
ADVERTISEMENT
Daerah itu adalah pusat rute perdagangan manusia yang bernilai jutaan dolar. Rute ini terungkap pada 2015 setelah pihak berwenang menemukan kuburan massal migran Rohingya dan Bangladesh di sepanjang perbatasan dengan Malaysia.
Malaysia merupakan destinasi utama bagi pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar maupun dari kamp pengungsi Bangladesh. Malaysia dipilih sebagai tempat karena penduduknya yang mayoritas umat Muslim.
Penulis: Airin Sukono.