Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Kejadian tak terduga terjadi saat bangunan empat lantai di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat, roboh pada Senin (6/1). Kejadian ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Robohnya bangunan ini sontak membuat warga dan pengendara yang tengah melintas terkejut. Di lantai satu bangunan juga terdapat sebuah mini market, yang untungnya, tidak mengalami kerusakan parah.
Petugas dan polisi langsung bergerak cepat menyisir gedung yang ambruk itu. Dengan harapan, tak ada korban yang tertimbun reruntuhan.
Berikut kumparan rangkum kejadian robohnya bangunan di Slipi:
Kejadian robohnya bangunan di Slipi ini cukup mengejutkan dan tiba-tiba. Akibatnya, 11 orang yang berada di dalam dan sekitar bangunan berhasil diselamatkan.
Sedangkan tiga orang mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan.
“Tiga yang di luar adalah penumpang ojol, pengendara, dan satu lansia sedang melintas. Berarti 11 orang,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR Jakarta, Hendra Sudirman.
Polisi tetap mengerahkan anjing pelacak untuk mencari apakah masih terdapat korban yang terjebak. Namun, pihaknya meyakini sudah tidak ada orang lagi di bawah reruntuhan gedung.
ADVERTISEMENT
“Jadi proses meyakinkan bahwa sudah 90 persen tidak ada korban yang tertinggal di reruntuhan tersebut,” ujar Hendra.
Berikut nama 3 korban luka:
1. Muhammad Iqbal (38) sopir Gojek, mengalami luka lecet di kaki
2. Linda Ida Adelia (62) luka di kepala bagian belakang
3. Irfan Yuliansyah (53) luka di kepala bagian belakang
Setelah dilakukan pengecekan, petugas menduga bangunan roboh karena tersumbatnya saluran air di gedung ini. Sehingga, air justru merembes ke konstruksi gedung.
"Gedung ini sendiri tidak aman, karena di ruko bagian atas itu terdapat genangan air. Jadi untuk air sendiri tidak ada akses untuk turun. Jadi, air tersumbat," kata Petugas Rescue Basarnas, Rivan.
Rivan menjelaskan, akibat tersumbatnya aliran air itu, air kemudian meresap dan merembes ke bagian dinding gedung. Hal ini diduga kuat menjadi pemicu konstruksi gedung menjadi lapuk dan akhirnya roboh.
ADVERTISEMENT
"Untuk bagian lantai empat dan tiga rata-rata plafonnya itu sudah terjadi rembesan air. Jadi, di lantai tiga dan empat itu sudah terdapat genangan air karena tidak adanya akses pembuangan air di bagian roof top atas gedung," jelas Rivan.
"Jadi menyebabkan di lantai tiga empat itu terjadi pelapukan. Pelapukan pada setiap sisi sisi dindingnya karena terjadinya pelapukan tadi," imbuhnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, polisi menemukan konstruksi gedung sudah miring sejak lama.
“Sepengetahuan saksi Siti Komalasari bahwa gedung miring sudah sejak 2 tahun lalu,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Meski begitu, Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Heru Hermawanto menuturkan sebenarnya tak masalah gedung miring. Dengan catatan, konstruksi gedung berdiri kokoh dan sesuai standar.
ADVERTISEMENT
"Kalau miring strukturnya enggak apa-apa. Itu miring itu enggak apa-apa sebenarnya, kalau strukturnya bagus. Enggak bakalan roboh seperti itu," tutur Heru.
Usai ramainya insiden ambruknya gedung di Slipi ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI menyatakan gedung tersebut tidak memiliki surat IMB.
"Enggak ada izinnya sama sekali di data DPMPTSP," kata Kepala DPMPTSP Benny Agus Chandra dikutip dari Antara.
Menurut Benny, gedung itu telah melanggar izin mendirikan usaha. Diketahui lantai paling bawah gedung disewa oleh minimarket.
Ia juga belum mengetahui pasti siapa pemilik gedung. Namun, Benny menduga gedung itu merupakan bangunan lama.
Polisi terus menyelidiki penyebab robohnya bangunan tersebut. Namun, polisi menyatakan kondisi gedung masih rentan ambruk.
ADVERTISEMENT
"Ini bangunan masih kelihatan labil bisa sewaktu-waktu rubuh lagi," ucap Kapolres Jakarta Barat Kombes Audie Latuheru.
Maka dari itu, Pemprov DKI meminta pihak berwenang untuk mengosongkan bangunan di sekitar gedung yang roboh. Hal ini untuk meminimalisir sisa-sisa gedung yang bisa membahayakan warga sekitar.
"Yang paling penting di sini nanti adalah berkaitan dengan masalah sisa bangunan. Ini kan potensi untuk roboh. Ini mungkin nanti saya mau lapor ke Pak Sekda dulu di mana saya akan melakukan langkah tindakan," ungkap Heru.
Hingga Senin malam, petugas masih berjibaku untuk membereskan puing-puing bangunan. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran DKI juga mulai memotong besi puing-puing gedung, sebelum akhirnya dirobohkan.
“Kita akan turunkan lantai 4. Kita akan potong dari lantai 4,” ujar Manager Projek PT Wahana, Fery Tobing.
ADVERTISEMENT
Fery menuturkan, pemotongan besi bangunan untuk menurunkan material bangunan yang lapuk. Sedangkan tindakan bangunan akan dirobohkan total tergantung keputusan Pemprov DKI Jakarta.