Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kerusuhan terjadi di Rutan Kelas II B Siak Sri Indrapura, Riau, pada Jumat (11/5) dini hari. Kerusuhan itu berujung pada tindakan pembakaran bangunan depan rutan yang dilakukan oleh sejumlah napi.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan merangkum fakta-fakta dari kejadian ini:
Seorang napi, Sudanto, mengungkap pemicu kerusuhan di Rutan Siak, diduga karena aksi kekerasan yang dilakukan petugas ke napi. Hal ini terjadi saat petugas menggelar razia, Jumat (10/5) malam. Dari razia itu ditemukan seorang napi mengonsumsi sabu.
Satnarkoba Polres Siak menduga sabu tersebut dikonsumsi 4 napi laki-laki. Polisi pun meminta keterangan empat napi itu. Setelah dilakukan pemeriksaan, sebanyak 3 napi terbukti mengonsumsi sabu, sedangkan satu napi lain tidak.
"Lalu datang polisi untuk mengamankan dan tiga orang dimasukan ke sel. Pegawai datang dan tahanan itu ditampar. Jadi tahanan lain marah semua," sebut Sudanto seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/5).
ADVERTISEMENT
Tiga tahanan yang terbukti mengonsumsi sabu berinisial IM, ZP dan DI digiring ke ruang trap sel. Dalam perjalanan ke trapsel, diduga pegawai rutan memukul para tahanan tersebut. Hal itu membuat para tahanan lain tidak terima.
"Pintu-pintu dihancurkan, petugas keluar semua," ungkap Sudanto.
Sudanto mengaku dia dan beberapa napi diamankan pihak keamanan karena terlebih dulu menyerahkan diri.
Sudanto mengaku rutan sempat dikuasai oleh para napi. Bahkan, menurutnya, sempat terdengar suara tembakan dari dalam rutan.
"Bahkan ada juga suara tembakan dari dalam berasal dari senjata laras panjang yang ada di rutan," sebut Sudanto.
Namun Sudanto tak bisa memastikan siapa yang membunyikan senjata laras panjang tersebut.
ADVERTISEMENT
Polisi mengamankan beberapa pucuk senjata yang merupakan inventaris Rutan Siak, Riau, usai kerusuhan.
Total sebanyak 7 senjata yang diamankan terdiri dari pistol glock dan senjata laras panjang. Namun masih ada 2 senjata lagi yang hilang.
“Ada jenis (pistol) glock (total) 3 pucuk dengan keterangan 2 sudah diamankan dan kurang 1 pucuk. Sementara itu dari 6 pucuk shotgun, 5 sudah diamankan dan kurang 1 pucuk,” ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, saat dimintai keterangan, Sabtu (11/5).
Sunarto tak menjelaskan apakah 2 senjata yang hilang itu dibawa kabur napi atau tidak. Meski demikian, Sunarto menegaskan seluruh senjata itu tidak menggunakan peluru tajam, melainkan peluru karet.
ADVERTISEMENT
Polres Siak mengungkapkan kurang lebih 34 napi kabur saat terjadinya kerusuhan. Kapolres Siak, AKBP Ahmad David, mengungkapkan pihaknya telah menyelamatkan 119 warga binaan dalam peristiwa tersebut.
"Pendataan ulang kita, yang saat ini ada di dalam rutan (sebanyak) 495 (warga binaan) dan yang kita selamatkan 119, dan masih bisa bertambah," kata Ahmad di Siak, Sabtu (11/5), seperti dilansir dari Antara.
Total ada 648 napi di Rutan Siak. 119 warga binaan yang diselamatkan telah dievakuasi ke Gedung Serbaguna Tengku Maharatu yang lokasinya berada di seberang Istana Siak.
Sementara 495 warga binaan lainnya mulai dipindahkan pada Sabtu malam. Wakapolres Siak Kompol Abdullah Hariri mengatakan, 321 napi direlokasi dari Rutan Siak ke tempat penahanan atau lapas di kabupaten/kota lain di Provinsi Riau.
ADVERTISEMENT
Rinciannya adalah, 26 orang dipindahkan ke Lapas Perempuan Pekanbaru, 152 orang dipindahkan ke Lapas Pekanbaru, 12 orang dipindahkan ke Rutan Anak Rumbai Pekanbaru.
Selanjutnya, 81 orang dipindah ke Lapas Bangkinang, 45 orang dipindah ke Lapas Bengkalis, dan 5 narapidana ke Lapas Dumai.
Saat ini 20 napi yang kabur telah ditangkap. Total masih ada 14 napi yang kabur. Polisi pun masih memburunya.
Sempat beredar informasi ada 2 anggota kepolisian yang gugur dan Kasat Narkoba Polres Siak AKP Jaelani yang menjadi korban penembakan dan tengah dirawat di RSUD Siak akibat kerusuhan ini.
Namun kabar itu dibantah oleh Kabid Humas Polda Riau, AKBP Sunarto. Sunarto memastikan tak ada korban jiwa akibat kerusuhan dan pembakaran di Rutan Siak.
ADVERTISEMENT
“Kerusuhan di lapas kelas II Siak enggak ada korban. Hoaks itu,” ucap Sunarto saat dikonfirmasi, Sabtu (11/5).
Kementerian Hukum dan HAM membentuk tim untuk menginvestigasi insiden kerusuhan dan pembakaran Rutan Siak. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkum HAM, Sri Puguh Budi Utami, usai meninjau kondisi Rutan Siak, Sabtu (11/5).
“Kita membentuk tim guna melakukan penyelidikan terkait kerusuhan di Rutan Siak,” kata Sri Puguh kepada wartawan, seperti dilansir Antara.
Sri menyayangkan terjadinya insiden yang terjadi pada bulan Ramadhan itu. Namun, pihaknya tidak mau berspekulasi tentang penyebab dari kejadian ini sampai menunggu hasil investigasi internal.