Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2

ADVERTISEMENT
Sebanyak 6 juta orang diprediksi akan berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Lebaran 2025. Hal itu disampaikan Wakapolda DIY Brigjen Adi Vivid saat Rapat Koordinasi Forkopimda Cipta Kondisi DIY Hadapi Hari Raya Idul Fitri di Kepatihan Pemda DIY, Senin (17/3).
ADVERTISEMENT
"Prediksi jumlah penduduk yang akan hadir ke Jogja pada perayaan Idul Fitri kali ini hanya 6 juta jiwa," kata Adi Vivid dalam keterangan tertulis Pemda DIY.
Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan saat libur tahun baru kemarin yang diprediksi 9 juta orang datang ke DIY.
"Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan prediksi Tahun Baru kemarin yakni 9 juta jiwa, karena masyarakat Yogya tentu juga ada yang keluar. Dan pengalaman kami mudik Lebaran memang tidak sepadat tahun baru," katanya.
Diprediksi jumlah kendaraan yang masuk ke DIY selama Lebaran mencapai 1,5 juta kendaraan. Operasi Ketupat Progo tahun ini akan digelar 17 hari yaitu mulai 23 Maret sampai 8 April.
“Personel yang kami turunkan berjumlah 1.923 anggota," katanya.
Akan ada 22 pos yang didirikan meliputi 17 pos pengamanan, tiga pos pelayanan, dan dua pos terpadu. Gelar pasukan Operasi Ketupat Progo 2025 akan digelar pada 20 Maret 2025 di Mapolda DIY.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono mengatakan rapat koordinasi hari ini dipimpin Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Dalem Ageng, Kompleks Kepatihan.
Dijelaskan Beny, Sri Sultan berpesan di ujung-ujung jalur sebelum memasuki Kota Yogyakarta diberi rambu-rambu pengalihan jalur.
"Jadi nanti akan dipasang imbauan dan info jalur alternatif bagi masyarakat yang tidak memiliki keperluan di Kota Yogyakarta, untuk bisa mengambil arah lewat utara atau selatan. Bentuknya nanti bisa rambu-rambu yang akan dipasang oleh Polda atau aparat yang lain. Ini untuk mengurangi kepadatan di Kota Yogyakarta," kata Beny.