Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
6 Nelayan KM Sri Mariana yang Tewas Misterius Sempat Dikira Sakit Beri-beri
6 Agustus 2024 22:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang nelayan KM Sri Mariana, Saedi, sempat mengira teman-temannya yang tewas saat sedang melaut menderita penyakit beri-beri lantaran gejala yang dialami, seperti pembengkakan pada bagian kaki.
ADVERTISEMENT
Meski begitu ia masih tidak yakin dengan dugaannya tersebut lantaran terdapat sejumlah rekannya yang tewas tiba-tiba meski tak mengeluhkan sakit di bagian kaki.
"Kalau dibilang bahasa penyakit di laut itu orang mengatakan sebagian itu katanya penyakit beri-beri, jadi bengkak, sakit terus nyerang ke sesak napas. Tapi saya heran, itu yang sehat kok itu langsung sesak napas dan langsung meninggal," ungkap Saedi, Selasa (6/8).
"Kalau memang penyakit beri-beri, kan harusnya dia bengkak kaki dulu terus sesak terus meninggal, tapi ini yang sehat langsung sesak napas dan meninggal," sambungnya.
Diakui Saedi, seluruh nelayan yang ada di KM Sri Mariana tak mampu berbuat banyak saat ada rekannya yang mengeluh sakit dan meninggal. Peralatan medis dan obat-obatan di kapal terbatas.
ADVERTISEMENT
Enam nelayan KM Sri Mariana tewas secara misterius saat sedang berlayar di Samudera Hindia. Di antaranya sempat mengalami sakit di bagian kaki dan sesak napas sebelum meninggal, namun beberapa di antaranya justru langsung mengeluh sesak napas dan meninggal.
"Kalau kita hanya membantu, peribahasa obat-obatan itu seadanya, memberikan balsem, GPU, dari pengerikan badannya, terus sebagai awam itu kita hanya berdoa, baca ayat-ayat Al-quran," ungkapnya.
"Kita hanya bisa membantu seperti itu, karena alat-alat dan obat-obatan kesehatan itu tidak mencukupi atau tidak menjamin," imbuh Saedi.
Ditemukan Tewas Misterius
Sebanyak enam nelayan KM Sri Mariana ditemukan tewas misterius oleh petugas Ditpolairud Polda Banten di Perairan Merak atau dekat Pulau Tempurung, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten pada Minggu (4/8).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, sebanyak 14 nelayan harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Kota Cilegon lantaran mengeluhkan sakit di bagian kaki dan sesak di bagian dada.
Belum diketahui sakit yang mereka derita.