6 Penghargaan Aung San Suu Kyi yang Dicabut karena Rohingya

23 Agustus 2018 11:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aung San Suu Kyi. (Foto: REUTERS/David Gray)
zoom-in-whitePerbesar
Aung San Suu Kyi. (Foto: REUTERS/David Gray)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Citra Aung San Suu Kyi sebagai pejuang demokrasi dan hak asasi manusia tercoreng akibat pembantaian Rohingya. Berbagai penghargaan sebagai pejuang demokrasi dan hak asasi manusia untuk Suu Kyi dicabut karena dinilai tidak lagi layak disandangnya.
ADVERTISEMENT
Suu Kyi dianggap pahlawan demokrasi ketika 15 tahun mendekam dalam penjara rumah akibat menentang pemerintahan junta Myanmar. Namun ketika partai Suu Kyi menang pada pemilu demokrasi pertama Myanmar pada 2015, kepemimpinannya malah mengecawakan.
Suu Kyi dianggap bungkam pada penderitaan Rohingya, etnis minoritas Muslim di Rakhine. Sejak Agustus tahun lalu, lebih dari 700 ribu warga Rohingya mengungsi di Bangladesh karena desa-desa mereka dibakar dan mereka dibantai, diperkosa tentara Myanmar.
Dunia kecewa pada Suu Kyi, mereka merasa harapan terhadap perempuan 73 tahun itu terlalu muluk. Akibatnya, mereka mencabut berbagai penghargaan untuk Suu Kyi, berikut kumparan merangkum enam di antaranya:
Aung San Suu Kyi (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
zoom-in-whitePerbesar
Aung San Suu Kyi (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
1. Freedom of Edinburgh Award
Pemerintah kota Edinburgh di Skotlandia, Inggris, akan mencabut Freedom of Edinburgh Award yang disematkan untuk Suu Kyi pada 2005, ketika dia menjalani tahanan rumah selama 15 tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam penganugerahan tersebut, Suu Kyi disamakan dengan Nelson Mandela karena memperjuangkan perlawanan dengan cara damai. Namun pada Rabu pekan ini, pemerintah Edinburgh mengatakan akan mencabut penghargaan tersebut karena Suu Kyi bungkam atas penderitaan Rohingya.
Ini adalah kali kedua dalam 200 tahun Edinburgh mencabut penghargaan yang telah diberikan. Sebelumnya pada 1890, Edinburgh mencabut penghargaan Charles Parnell pada 1890 setelah politisi nasionalis itu terlibat skandal perselingkuhan.
2. Elie Wiesel Award
Museum Memorial Holocaust mencabut penghargaan Elie Wiesel Award untuk Suu Kyi yang diberikan pada 2012. Penghargaan ini diberikan untuk para tokoh yang melawan kebencian, genosida, dan hak asasi manusia. Aung San Suu Kyi adalah tokoh pertama yang menerimanya.
Kaum Rohingya di Myanmar (Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
zoom-in-whitePerbesar
Kaum Rohingya di Myanmar (Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
Pada Maret lalu, museum ini mencabut penghargaan itu karena Suu Kyi dianggap tidak ingin menghentikan kekerasan terhadap Rohingya oleh militer Myanmar. Dalam suratnya, museum menganggap pemerintah Suu Kyi tidak ingin bekerja sama dengan komunitas internasional dalam penyelidikan pembantaian Rohingya, salah satunya dengan menutup akses bagi pengamat dan jurnalis ke Rakhine.
ADVERTISEMENT
Museum Memorial Holocaust sejak 2013 telah melakukan penyelidikan soal kekerasan terhadap Rohingya. Pada November tahun lalu, Museum Memorial Holocaust mengatakan bukti-bukti pembantaian Rohingya telah mengarah kepada genosida.
3. Oxford Freedom of the City Award
Kota Oxford di Inggris tempat Suu Kyi menempuh pendidikan mencabut penghargaan Freedom of the City Award untuknya pada November 2017 karena dinilai tidak berbuat sesuatu untuk menghentikan kekerasan terhadap Rohingya.
Dewan kota Oxford mengatakan tidak ingin penghargaan itu disematkan kepada mereka yang "tutup mata pada kekerasan". Penghargaan ini diberikan kepada Suu Kyi pada 1997 atas perjuangannya untuk demokrasi.
Anak-anak Rohingya Berjalan Mencari Suaka (Foto: Reuters/Mohammad Ponir Hossain)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak Rohingya Berjalan Mencari Suaka (Foto: Reuters/Mohammad Ponir Hossain)
Di kampus Oxford University gelar Junior Common Room untuk Suu Kyi juga dicabut. Dia dianggap tidak mengecam pembantaian, perkosaan massal, dan pelanggaran HAM di Rakhine. Lukisan besar Suu Kyi di St Hugh College, Oxford, tempat dia memperoleh gelar B.A. dalam bidang Filosofi, Politik, dan Ekonomi juga diturunkan, diganti dengan lukisan lainnya.
ADVERTISEMENT
4. Freedom of the City of Dublin Award
Pada 13 November 2017, musisi dan aktivis anti-kemiskinan Bob Geldof mengembalikan penghargaan "Freedom of the City of Dublin" yang diterimanya bersama dengan Aung San Suu Kyi.
Dia tidak ingin namanya berdampingn bersama Suu Kyi dalam penghargaan tersebut. Alasannya, Suu Kyi terlilbat pembantaian etnis Rohingya.
"Saya tidak ingin dikaitkan dengan cara apapun dengan individu yang terlibat pembersihan etnis Rohingya di Burma," kata Geldof.
5. Freedom of Glasgow Award
Kota Inggris lainnya yang menarik penghargaan untuk Aung San Suu Kyi adalah Glasgow. Pada November tahun lalu, Glasgow mencabut penghargaan Freedom of Glasgow Award.
Aung San Suu Kyi. (Foto: Mark Metcalfe/Pool via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Aung San Suu Kyi. (Foto: Mark Metcalfe/Pool via REUTERS)
Penghargaan itu diberikan kepada Suu Kyi pada 2009 ketika dia menjalani tahanan rumah. Sebelum pencabutan, dewan kota telah menyurati Suu Kyi, menyampaikan keresahan mereka atas pelanggaran HAM berat terhadap Rohingya.
ADVERTISEMENT
6. Unison Award
Unison, salah satu serikat dagang terbesar Inggris, menangguhkan penghargaan untuk Suu Kyi pada September tahun lalu. Penghargaan ini diberikan pada 1998 atas perjuangan Suu Kyi menegakkan HAM dan demokrasi di Myanmar.
Margaret McKee, presiden Unison mengatakan, penghargaan tersebut ditangguhkan karena penderitaan Rohingya di Myanmar. Mereka berharap, penangguhan penghargaan ini jadi salah satu tekanan internasional bagi Suu Kyi agar bertindak menghentikan pembantaian Rohingya.