6 Polisi Maritim Malaysia Dibebastugaskan Selama Penyelidikan Penembakan WNI

3 Februari 2025 16:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Polisi Malaysia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Polisi Malaysia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebanyak 6 anggota Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang terlibat dalam penembakan WNI di Tanjung Rhu, Banting, akan dibebastugaskan selama penyelidikan polisi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari News Strait Times, Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail mengatakan keputusan diambil setelah berdiskusi dengan Inspektur Jenderal polisi Tan Sri Razarudin Husain dan Kepala Kepolisian Selangor Datuk Hussein Omar Khan.
“Markas besar polisi juga akan mengambil alih kasus ini dari kepolisian Kuala Langat,” katanya dalam konferensi pers, Senin (3/2).
Saifuddin mengatakan, polisi menyelidiki kasus itu berdasarkan Pasal 39 UU Senjata Api 1960 karena melepaskan tembakan di luar jarak tembak.
“Polisi juga menyelidiki kasus ini berdasarkan Pasal 186 dan 307 KUHP dan Pasal 26 Antiperdagangan Orang dan Penyelundupan Pekerja Migran, masing-masing karena menghalangi seorang pegawai negeri, percobaan pembunuhan dan menyelundupkan pekerja migran,” ujarnya.
Ia juga mengatakan sementara penyelidikan berjalan, MMEA juga akan melaksanakan penyelidikan internal.
ADVERTISEMENT
Belakangan diberitakan bahwa kelompok WN Indonesia menabrak kapal MMEA di Tanjung Rhu, Banting – yang berujung pada penembakan merupakan bagian dari jaringan perdagangan orang.
Hussein mengatakan 4 WN Indonesia yang menjalani perawatan medis, termasuk yang tewas, tidak memiliki dokumen identitas yang sah.
Ia mengatakan polisi percaya mereka mencoba meninggalkan Malaysia secara ilegal sebelum konfrontasi.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kapal patroli MMEA ditabrak 4 kali oleh kapal lain, yang dipercaya milik para tersangka.
Saat konfrontasi, 2 tersangka yang diyakini merupakan warga negara asing diduga mencoba menyerang anggota MMEA dengan parang sekitar pukul 3 pagi pada 24 Januari 2025.
Pada pukul 9 pagi di hari yang sama, MMEA menerima informasi ada kapal yang terombang-ambing dekat Pantai Banting di Kuala Langat.
ADVERTISEMENT
Petugas menemukan ada 2 pria di dalam kapal, yang mana salah satunya dinyatakan tewas di lokasi kejadian, sementara yang lain menderita luka parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang.
Hussein juga mengkonfirmasi polisi menerima laporan tentang 3 orang yang diduga warga negara asing, yang mengalami luka tembak dan mencari perawatan di Rumah Sakit Sultan Idris Shah di Serdang.