news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

6 Sulinggih Pimpin Tawur Kesanga Jelang Nyepi di Denpasar

16 Maret 2018 13:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upacara Tawur Kesanga jelang perayaan Nyepi. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Tawur Kesanga jelang perayaan Nyepi. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Upacara Tawur Kesanga menjelang perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1940 digelar. Sekitar 1.000 umat dari jajaran Pemerintah Kota dan warga Denpasar melaksanakan ritual tersebut di Lapangan Puputan Badung, tepat di depan kawasan Pura Agung Jagatnatha, Denpasar.
ADVERTISEMENT
Tawur Kesanga berlangsung sejak pukul 10.00 Wita, Jumat (16/3), dengan dipimpin oleh 6 orang sulinggih. Tak banyak perbedaan Tawur Kesanga tahun ini dengan sebelumnya, tapi perayaan Nyepi tahun ini yang jatuh pada Sabtu (17/3) berbarengan dengan Hari Raya Saraswati.
Ada 3 tirta yang digunakan dalam Tawur Kesanga ini, yakni Tirta Tawur, Tirta Caru dan Tirta Saraswati.
Upacara Tawur Kesanga jelang perayaan Nyepi. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Tawur Kesanga jelang perayaan Nyepi. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Tirta ini dukumpulkan dari beberapa pura, yakni Pura Agung Besakih, Pura Batur, Pura Lempuyang, Pura Tirta Empul Tampaksiring, Pura Sakenan dan Pura Uluwatu. Selanjutnya tirta dari keenam pura itu dicampur dan dibagikan kepada warga di Denpasar melalui para Bendesa setelah pelaksanaan Tawur Agung, untuk kemudian dilaksanakan tawur di masing-masing desa.
"Ada 6 sulinggih yang muput Tawur Kesanga hari ini. Di antaranya Ida Pedanda Gede Ngurah Telaga selaku Yajamana Karya sebagai unsur Siwa, Ida Pedanda Gede Jelantik Giri Santha Cita sebagai unsur Buddha, Ida Bhujangga Rsi Oka Widyana sebagai unsur Bhujangga termasuk dua orang Tapeni (pembantu sulinggih)," ujar Kasubag Bina Keagamaan Bagian Kesra Kota Denpasar, Nyoman Oka.
ADVERTISEMENT
Upacara Tawur Kesanga jelang perayaan Nyepi. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Tawur Kesanga jelang perayaan Nyepi. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Tawur Kesanga merupakan ritual jelang Nyepi, setelah sebelumnya juga telah dilaksanakan Melasti oleh para masyarakat Hindu. Sebelum malam pengerupukan nanti, tawur atau juga yang disebut pecaruan ini dilakukan sebagai bentuk penyucian Bhuta Kala, sehingga elemen negatif dinetralisir dan kembali positif.
Kasubag Pengumpulan Informasi dan Publikasi Humas Setda Kota Denpasar, I Wayan Hendaryana, mengatakan pihak Pemkot Denpasar terkait hari Raya Nyepi tahun ini bertepatan Hari suci Saraswati menyampaikan agar masyarakat memaknai momen ini sebagai introspeksi diri dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian dan Saraswati. Termasuk bagaimana menjaga wilayah masing-masing tetap kondusif.
Upacara Tawur Kesanga jelang perayaan Nyepi. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Tawur Kesanga jelang perayaan Nyepi. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Sementara terkait nonaktif internet pada saat Nyepi, disampaikan oleh Hendar bahwa pihak Pemkot Denpasar mendukung kebijakan yang sudah ditetapkan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah ada paruman dari berbagai kalangan, sesuai surat edaran jadi kami mendukung betul. Kalau ada yang aktif internet, semoga dipakai dengan bijak," ujar Hendar.
Usai upacara Tawur Kesanga, pada malam nanti akan digelar upacara pengerupukan. Pengerupukan biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sendiri sama yakni menetralisir elemen negatif Buta Kala dari lingkungan sekitar.