6 Tahun Sejak Disiram Air Keras, Novel Baswedan Masih Ikhtiar Sembuhkan Mata

21 Juli 2023 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan masih terus berikhtiar memulihkan penglihatannya setelah sekitar 6 tahun lalu atau tepatnya pada 11 April 2017, ia disiram air keras. Teranyar, Novel berobat hingga ke India.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (19/7) kemarin, ia ke India untuk melakukan kontrol pengobatan matanya. Novel mengaku sudah tiga kali bolak-balik ke India untuk melakukan perawatan mata pasca-operasi.
Di India, Novel berobat langsung di dr. Shroff Charity Eye Hospital, New Delhi. Sebuah rumah sakit amal khusus mata yang telah berusia 100 tahun.
"Kontrol, setelah saya operasi pada bulan Oktober 2022 … Sejak operasi, saya mengkonsumsi obat dari dokter, dan kontrol dalam periode yang ditentukan dokter. Terakhir saya kontrol pada awal Maret 2023," kata Novel kepada wartawan, Jumat (21/7).
Novel berobat ke India dengan biaya sendiri. Ia memilih rumah sakit tersebut karena dokter yang menanganinya itu disebut sebagai spesialis mata yang diakui dunia.
"Dokter yang tangani saya itu penemu metode/teknik pengobatan tersebut. Bahkan di Belanda dan Jerman pun belum berani," lanjut Novel yang kini bertugas di Satgassus Pencegahan Korupsi Polri.
ADVERTISEMENT
Dia ditemani oleh rekannya Aulia Posteria saat kontrol terakhir ke India. Aulia menyebut bahwa Novel berobat ke Dokter Virender S. Sangwan. Dia adalah ahli yang menemukan teknik Simple Limbal Epithelial Transplantation (SLET).
Aksi Teatrikal Koalisi Masyarakat Sipil terkait kasus Novel Baswedan di Mabes Polri. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Di sisi lain, Novel juga masih kerap melakukan perawatan dan kontrol mata di Indonesia. Walau sudah menjalani perawatan panjang, Novel hingga saat ini masih mengkonsumsi obat untuk pemulihan.
"Kontrol saja dan mendapat obat lanjutan," jelas dia.
Saat ini, Novel mengaku penglihatannya sudah perlahan membaik. Penglihatan mata kanannya sudah mulai jelas dan terang.
"Alhamdulillah sekarang penglihatan mata kanan saya semakin membaik," pungkasnya.
Penyiraman air keras kepada Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 lalu. Insiden ini yang membuat mata kiri Novel Baswedan buta.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, baru dua orang oknum polisi yang dijerat hukum terkait kasus tersebut. Rahmat Kadir Mahulette divonis 2 tahun penjara, dan Ronny Bugis 1 tahun 6 bulan penjara. Motif penyerangan: dendam pribadi.
Selain vonis yang dianggap ringan, hukuman terhadap kedua polisi itu dinilai belum menyelesaikan kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. Sebab diyakini, ada aktor intelektual di balik serangan kepada Novel.