6 Teroris yang Jasadnya Ditolak Warga saat Hendak Dimakamkan

18 Mei 2018 5:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kematian (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kematian (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Nasib miris menimpa jenazah para teroris. Tercatat sejumlah jenazah para pelaku teror ditolak oleh warga ketika hendak dimakamkan. Alasannya beragam, mulai dari ketidakinginan warga dengan adanya teroris di daerahnya hingga rasa was-was apabila makam para teroris jadi tempat ziarah teman-temannya yang berpaham radikal.
ADVERTISEMENT
Siapa saja teroris yang ditolak pemakamannya? Berikut kumparan merangkum beberapa diantaranya:
1. Jenazah teroris Mako Brimob, Beni Syamsu Trisno
Jenazah teroris Beni Syamsu Trisno yang tewas dalam insiden 40 jam berdarah di mako brimob, kelapa dua, ditolak oleh warga ketika akan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Dikutip dari Publisher kumparan, Langkan, penolakan itu disampaikan oleh Wali Nagari V Suku, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman.
Menurut Wali Nagari, penolakan tersebut dikarenakan beberapa faktor yakni sejak kecil Beni sudah merantau dan tidak tinggal di Nagari itu hingga penolakan karena ditakutkan makam Beni akan menjadi tempat ziarah teman-temannya yang beraliran radikal.
2. Jenazah bomber 3 gereja di Surabaya
ADVERTISEMENT
Dita Oepriarto (46), Puji Kuswati (42), beserta empat orang anaknya yang merupakan bomber 3 gereja di Surabaya ditolak jenazahnya oleh warga ketika hendak dimakamkan di Makam Tembok Surabaya.
Selain di Makam Tembok Surabaya, jenazah bomber pun ditolak ketika hendak dimakamkan di TPU Putat Gede. Penolakan datang dari warga Dukuh Kupang Selatan, Dukuh Pakis, Jatim.
Akibat penolakan itu, liang lahat yang sudah digali dan dipersiapkan untuk para jenazah, ditutup lagi oleh warga. Salah satu penyebab penolakan itu karena adanya salah satu korban bomber yang juga dimakamkan di TPU yang sama.
Ilustrasi mayat (Foto: Ijcor)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat (Foto: Ijcor)
3. Jenazah Ardial Ramadhana, Teroris Polda Sumut
Ardial Ramadhana, terduga teroris yang menyerang Polda Sumatera Utara pada Juni 2017 lalu, ditolak warga Tembung, Deliserdang ketika hendak dimakamkan.
ADVERTISEMENT
Ardial tewas ditembak karena menyerbu Polda Sumut bersama rekannya pada minggu (25/6/2017). Ketika itu, penolakan dilakukan oleh warga dengan berkumpul di dekat rumah orang tua Ardial sembari membawa kain putih bertuliskan 'Tolak ISIS'. Alasannya, warga tidak terima ada teroris yang dimakamkan di kampung mereka.
4. Jenazah Azan, Teroris Bom Thamrin
Jenazah Ahmad Muhazin, salah satu pelaku penyerangan bom Thamrin ditolak saat hendak dimakamkan oleh Warga Desa Kedungwung, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.
Penolakan tersebut karena warga tidak ingin desanya dicap sebagai sarang teroris.
5. Jenazah Ahmad Sukri, Teroris Bom Kampung Melayu
Ahmad Sukri merupakan salah satu pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu yang terjadi pada 24 Mei 2017 silam. Jenazah Sukri ditolak oleh warga saat hendak dimakamkan di kampung halamannya di Desa Sinargalih, Bandung Barat.
ADVERTISEMENT
Alasannya hampir sama seperti penolakan teroris lainnya, yaitu warga tidak mau ada teroris yang dikuburkan di desanya.
6. Nurul Haq alias Dirman, Teroris yang Tewas di Ciputat
Nurul Haq alias Dirman merupakan salah satu teroris yang tewas saat diserbu Densus 88 di sebuah kontrakan di kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan pada 31 Desember 2013 lalu. Nuruh Haq beserta lima orang teroris lainnya tewas dalam penggerebekan tersebut.
Jenazah Nurul Haq awalnya akan dimakamkan di wilayah Rawa Buaya, Jakarta Barat. Namun, warga menolak rencana pemakaman di daerah tersebut.