Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
6 Tudingan Prabowo soal Kebijakan Pemerintah yang Dianggap Gagal
26 Juni 2018 8:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tudingan tersebut mengarah seakan kebijakan yang diambil pemerintah gagal. Berikut beberapa tudingan Prabowo yang berhasil kumparan rangkum:
1. Indonesia kaya, tapi banyak utang
Dalam beberapa kesempatan Prabowo menuding tentang betapa Indonesia negara yang kaya tetapi sedang terlilit utang.
Terakhir ketua umum Partai Gerindra menyoroti soal utang Indonesia yang terus meningkat dalam pidatonya di kediaman Ketua MPR Zulkifli Hasan, Senin (25/6).
Prabowo menyebut utang negara mencapai total Rp 9.000 triliun. "Kalau kita jumlahkan, ya hampir Rp 9.000 Triliun," kata Prabowo.
2. Menyalahgunakan uang BUMN untuk kampanye
Prabowo menyebut banyak elite politik pemerintah yang menggunakan dana dari proyek-proyek BUMN untuk kampanye politik. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam video pidato di akun facebooknya, Kamis 21 Juni.
3. Pembangunan LRT yang mahal
ADVERTISEMENT
Prabowo menuding adanya markup dalam pelaksanaan proyel light rail transit (LRT). Hal itu ia sampaikan dalam pidato di depan kader Gerindra di Palembang, Sumsel, Kamis (21/6).
Prabowo menyinggung soal proyek LRT senilai Rp 6 triliun itu. Ia kemudian membandingkannya dengan proyek LRT di negara lain yang katanya lebih murah.
4. Bagi-bagi sembako tak perkuat kedaulatan ekonomi
Prabowo juga mengkritik pemerintah yang terus membagi-bagikan sembako. Padahal menurutnya hal itu tak mampu memperkuat perekonomian rakyat.
"Pihak yang berkuasa melakukan aksi-aksi, untuk apakah membagi-bagi uang, bagi-bagi paket-paket tertentu atau melaksanakan kebijakan-kebijakan yang populis tapi pada hakekatnya ini tak memperkuat kedulatan ekonomi kita," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, kekayaan alam Indonesia sudah sungguh dieksploitasi. Sehingga, pembagian paket atau uang sama sekali tidak menyelesaikan masalah inti ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
5. Ekonomi Indonesia lemah
Prabowo Subianto juga membicarakan kondisi ekonomi Indonesia, yang dinilainya saat ini sedang tidak dalam kondisi baik. Ia menyebut perekonomian di Indonesia berlangsung tanpa menghiraukan keadilan sosial masyarakatnya. Ia menggambarkan banyak masyarakat Indonesia yang memiliki gaji kecil sehingga belum bisa mencukupi kehidupannya sehari-hari.
“Inti masalah bangsa Indonesia adalah kekayaan bangsa Indonesia yang diambil. Kekayaan bangsa Indonesia mengalir dan tidak tinggal di Indonesia. Saya katakan berkali-kali, sudah bertahun-tahun dan inilah sebab kita selalu lemah,” kata Prabowo.
6. Arah bangsa Indonesia sudah menyimpang
Prabowo ikut mengkritik masalah kehidupan berbangsa dan bernegara yang dinilainya sudah salah arah. Menurut dia, kehidupan bangsa sudah sangat menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945.
"Saya kira Saudara sudah paham benar apa yang menjadi pusat perhatian dari Partai Gerindra. Dari awal saya dan Partai Gerindra melihat bahwa arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini berada di arah dan alur yang salah," kata Prabowo, Selasa (19/6).
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan, sistem bernegara saat ini, baik sistem politik dan ekonomi menyimpang dari cetak biru yang dibangun oleh pendiri bangsa, menyimpang dari ideologi Pancasila dan UUD 1945. Dia menuding, saat ini banyak elemen masyarakat yang mulai tidak setia kepada Pancasila dan UUD 1945.