6 Warga Pacitan Suspek Antraks

11 Juli 2023 18:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Dinas Kesehatan Gunungkidul mengambil sampel darah warga Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (7/7/2023). Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Dinas Kesehatan Gunungkidul mengambil sampel darah warga Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (7/7/2023). Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr Daru Mustikoaji, mengungkapkan ada enam orang suspek antraks.
ADVERTISEMENT
Enam warga itu berasal dari Desa Tinatar, Kabupaten Pacitan. Mereka terindikasi tertular penyakit antraks melalui hewan ternak.
“Suspek enam orang dari Tinatar, (Kecamatan) Punung,” kata Daru saat dikonfirmasi, Selasa (11/7).
Daru menyampaikan, temuan ini berawal ketika ada salah seorang yang berobat di puskesmas mengalami penyakit kulit koreng pada pertengahan Juni 2023.
Namun, warga tersebut tak kunjung sembuh. Dinkes Pacitan mencurigai mereka terindikasi antraks. Dinkes Pacitan sudah melakukan pendalaman dengan memeriksa epidemiologi.
“Karena mengarah ke antraks, dilakukan penelitian epidemiologi. Ketemu lima orang lainnya dengan luka sejenis,” jelasnya.
Daru mengungkapkan, enam orang itu mengalami sakit yang sama yaitu koreng. Sebagian juga merasakan demam.
Kesehariannya, enam warga itu beraktivitas di peternakan. Selain itu, mereka diduga memiliki riwayat kontak dengan hewan ternak yang sudah mati.
ADVERTISEMENT
“Dari peternakan. Ada kematian hewan sebelumnya. Rata-rata ada riwayat pegang dan berdekatan,” terangnya.
Ilustrasi Bacillus anthracis, bakteri penyebab penyakit antraks. Foto: Billion Photos/Shutterstock
Sedangkan kondisi dari keenam warga itu telah membaik usai perawatan di puskesmas.
Namun untuk memastikan enam warga itu tak terjangkit antraks, Dinkes Pacitan mengirim sampel ke laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Semua sudah sembuh. Kami menunggu hasil laboratorium yang dikirim ke Jogja,” tandasnya.