Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
69 Rumah Warga Dibakar Imbas Bentrok Massa di Maluku Tengah, Situasi Kondusif
6 April 2025 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Bentrok warga Negeriesa Sawai dan Rumaolat, Masihulan, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, pada Kamis (3/4) berbuntut panjang. Aparat TNI dan Polri sempat kewalahan untuk menenangkan massa. Sebab massa menggunakan senjata tajam.
ADVERTISEMENT
Selain menyebabkan seorang anggota polisi tewas, 69 rumah hangus akibat dibakar.
Ratusan jiwa kini kehilangan tempat tinggal. Mereka tinggal di tenda pengungsian yang telah disediakan sementara oleh pemerintah daerah setempat.
Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amri, menjelaskan pihaknya menyediakan tenda darurat sementara dan juga pengobatan gratis.
"Rumah yang terbakar 69," kata Zulkarnain kepada wartawan, Minggu (6/4).
"Kami sudah berikan bantuan juga sudah turun, tenda sudah turun, bantuan sosial hari ini kita sudah mulai lakukan pengobatan dan hari ini juga sudah mulai bergerak untuk anak anak yang sekolah baik pakaian seragam maupun sekolahnya untuk persiapan ujian dan lain lain, masih dipelajari," tambah dia.
Zulkarnain memastikan untuk kondisi di lokasi saat ini sudah aman dan terkendali. Warga setempat sudah beraktifitas seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
"Saya barusan dari sana, dari malam saya langsung masuk Ambon karena dipanggil oleh Menteri, semua sudah aman terkendali dalam kendali aparat," kata dia.
Meski sudah kondusif, namun ratusan pihak keamanan dari TNI-Polri masih terus berjaga. Ia mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan isu hoaks.
Sebelumnya ketegangan bermula setelah salah satu sopir warga Negeri Rumaolat dihajar massa setempat saat melintas negeri jalur Sawai. Akibatnya, warga Rumaloat yang mengetahui hal itu langsung merespons degan tembakan.
Mendengarkan bunyi tembakan dari warga Rumaloat, warga Sawai langsung merespons dan mengumpulkan massa dan menuju ke perbatasan antara Sawai dan Rumaloat sembari membawa senjata tajam.
Setibanya di perbatasan Negeri Sawai dan Negeri Rumaolat, kedua massa bertemu dan terjadi aksi saling serang dengan menggunakan senapan angin, alat tajam dan batu.
ADVERTISEMENT
Kaur Penum Subbid Penmas Bidhumas Polda Maluku, AKP Imelda Haurissa, membenarkan salah satu anggota polisi yang tewas akibat bentrokan warga.
" 1 orang anggota Polsek Wahai Bripka Husni Abdullah, jabatan Panit Intel Polsek Wahai/Ps. Kanit Intel terkena tembakan dari OTK dan dinyatakan meninggal dunia," kata Imelda.