Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
7 Fakta Tentang Bunga Edelweis yang Tak Boleh Dipetik
24 Juli 2017 13:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Bunga edelweis sering kali jadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang mendaki gunung khususnya di Indonesia. Bunga edelweis di Indonesia berbeda dengan bunga edelweis di dataran Eropa. Di Indonesia, edelweis dikenal juga dengan nama javanese edelweis atau edelweis jawa atau bunga senduro.
ADVERTISEMENT
Bunga ini merupakan tumbuhan edemik yang tumbuh di daerah pegunungan. Beberapa gunung yang terkenal dengan bunga edelweisnya antara lain; Gunung Gede, Gunung Rinjani, dan Gunung Merbabu.
Ciri-ciri umum dari bunga ini adalah kelopak bunga berwarna putih dan biasanya mekar pada kurun waktu April-Agustus.
Terkenal karena keindahannya dan tak mudah layu, edelweis menyandang julukan sebagai bunga abadi. Namun sayang julukan ini berbanding terbalik dengan kondisi yang ada, banyak orang yang memetik edelweis dan membawanya sebagai 'oleh-oleh', hal ini justru membuat edelweis terancam punah.
Berikut beberapa fakta yang kumparan (kumparan.com) rangkum tentang edelweis:
1. Edelweis hanya bisa tumbuh di daerah pegunungan
Bunga edelweis biasanya tumbuh di tempat dengan ketinggian sekitar 2000 mpdl ke atas, juga tergantung dengan suhu udara dan kelembapan pada ketinggian tersebut. Sehingga membawaya turun tentu hanya akan membuat bunga ini layu dan mati.
ADVERTISEMENT
2. Kenapa bunga abadi?
Hal itu disebabkan karena di dalam bunga edelweis terkandung hormon yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga yaitu hormon etilen. Degan ini edelweis pun dapat mekar sampai 10 tahun lamanya.
3. Kini bisa dibudidayakan
Saat ini bunga edelweis bisa dibudidayakan terutama di daerah dataran tinggi. Contohnya berada di dataran tinggi Dieng. Kamu bisa menemukan dan membeli bunga edelweis yang dibudidayakan oleh para petani.
Biasanya dibudidayakan dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya serta ditanam di media tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH (keasaman tanah) antara 4-7.
4. Edelweis dilindungi undang-undang
Sejatinya sudah banyak yang paham bahwa mencabut dan membawa edelweis turun dari gunung adalah tindakan yang tidak diperbolehkan. Dan setiap tempat pendakian telah memasang aturan untuk mengimbau agar para pendaki tidak memetik edelweis, namun masih banyak yang tak menghiraukan.
ADVERTISEMENT
Selain melanggar kode etik pendakian gunung, mencabut edelweis pun bisa terancam hukuman sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1.
5. Dijadikan simbol dan logo
Bunga edelweis yang tersebar di beberapa dataran tinggi Eropa kerap dijadikan simbol dan lambang, seperti simbol di koin dan logo sebuah lembaga. Di Indonesia sendiri, bunga edelweis Jawa pernah dijadikan gambar pada perangko oleh Pos Indonesia di tahun 2003.
6. Edelweis terancam punah
Pada 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir bunga edelweis. Sementara itu di daerah Bromo edelweis dikabarkan telah punah.
7. Tempat terbaik melihat edelweis
ADVERTISEMENT
Tegal Alun Gunung Papandayan disinyalir sebagai tempat terbaik untuk melihat bunga edelweis. Total luas Tegal Alun berkisar 32 hektar dan hampir di seluruh area bisa didapati bunga edelweis tumbuh mekar secara alami. Alun-alun Suryakencana dan Lembah Mandalawangi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pun memiliki hamparan bunga edelweis yang luas.
Jika kamu ingin menunjukkan keindahan bunga edelweis, jangan bawa bunga itu turun dari gunung, tapi ajaklah orang-orang untuk melihat langsung keindahan edelweis di atas gunung.
Keindahan bunga edelweis yang sebenarnya adalah ketika melihat tangkainya bergoyang tertiup angin pegunungan, bukan ketika edelweis berada di tangan kamu.
Biarkan edelweis bermekaran dan mengindahkan pemandangan di alam. Mari menepati janji sebagai pecinta alam.
ADVERTISEMENT