7 Komoditas Potensi Ekspor Indonesia: Lada, Kopi, hingga Vanili

27 Agustus 2020 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petani memetik biji lada Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani memetik biji lada Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mendorong pertumbuhan ekspor sejumlah komoditas dengan memperbaiki budidaya serta pengolahannya. Salah satu yang didorong Kementan adalah pengembangan perkebunan vanili.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menargetkan pertumbuhan ekspor untuk sejumlah komoditas perkebunan seperti kopi, kelapa, lada, pala dan vanili bisa hingga tiga kali lipat sampai lima tahun ke depan. Hal tersebut dituangkan dalam kebijakan Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks).
Untuk itu, Syahrul mendorong agar para produsen dari hulu dan eksportir dapat memacu produksi komoditas perkebunannya hingga tiga kali lipat.
"Harus dibantu oleh stakeholder lainnya, eksportir, pengusaha hingga di level paling bawah untuk mengembangkan. Tiga kali lipat ini dalam lima tahun, karena perkebunan paling tidak tanam dua sampai tiga tahun baru bisa tumbuh," kata Syahrul, dalam keterangannya resminya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo memberikan sambutan di acara peringatan Hari Kopi Indonesia, Rabu (11/3). Foto: Dok. Kementan
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, mengatakan, terdapat tujuh komoditas perkebunan yang saat ini memiliki potensi untuk peningkatan ekspor.
ADVERTISEMENT
“Ketujuh komoditas tersebut, yakni kopi, kakao, kelapa, jambu mete, lada, pala, dan vanili. Peningkatan produktivitas dan volume ekspor pada tujuh komoditas tersebut akan dilakukan melalui program Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah, dan Daya Saing (Grasida),” ucapnya.
Sedangkan dalam menggenjot peningkatan produksi vanili, Kementan kembali menggalakkan pengembangan komoditas vanili di daerah-daerah yang sebelumnya menjadi sentra produksi. Salah satunya di daerah Salatiga, Jawa Tengah.
Biji vanili Foto: Shutter Stock
Tim Identifikasi Vanili yang terdiri dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya dan Balai Penelitian Rempah dan Obat (Balittro) serta Dinas pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah meninjau ke lokasi yang menjadi awal mula penyebaran vanili di Salatiga, dan sekitarnya. Yakni di Desa Randu Acir, Kecamatan Argomulyo, pertengahan Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, perkebunan vanili pernah mengalami masa kejayaannya di tahun 1980-an. Waktu itu harganya mencapai angka yang fantastis, sehingga vanili mendapat julukan emas hijau karena harga jualnya di pasaran.
Namun karena harganya sempat terpuruk, para petani banyak yang membabat habis tanaman vanili di kebunnya.
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona