7 Momen Kunci Debat Final Capres Amerika Serikat

23 Oktober 2020 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam debat kampanye presiden 2020. Foto: Jim Bourg/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam debat kampanye presiden 2020. Foto: Jim Bourg/Reuters
ADVERTISEMENT
Debat terakhir Calon Presiden Amerika Serikat antara Presiden Donald Trump dari Partai Republik dan penantangnya Joe Biden dari Partai Demokrat telah usai.
ADVERTISEMENT
Debat pamungkas tersebut membahas pandemi virus corona, campur tangan asing dalam pemilihan AS, imigrasi, rasial, kepemimpinan, hingga perubahan iklim.
Berikut kumparan rangkum hal-hal penting dalam Debat Capres AS yang digelar di Universitas Belmont di Nashville, Tennessee, AS yang dikutip dari CNN.

1.Hidup di bawah pandemi virus corona

Saat membahas soal pandemi virus corona, Trump dengan yakin berkata bahwa virus corona akan hilang seiring waktu.
"Ini (virus corona) akan hilang, dan seperti saya katakan, kita akan berbalik, kita berada di tikungan, dan itu akan pergi,” kata Trump, merujuk virus yang telah menewaskan lebih dari 224.000 warga Amerika.
Sementara Biden mengomentari pernyataan Trump dengan berkata, “Belajar hidup dengan itu (virus)? Ayolah, orang-orang mati karena itu,” kata Biden.
Ribuan instalasi bendera Amerika Serikat sebagai tanda 200 ribu kematian korban akibat COVID-19 di Amerika. Foto: AP Photo/ J. Scott Applewhite

2.Kesehatan

Topik kesehatan juga menjadi salah isu yang dibahas. Biden menyebut, semua warga AS wajib mendapat jaminan kesehatan murah.
ADVERTISEMENT
“Orang berhak mendapatkan perawatan kesehatan yang terjangkau,” kata Biden.
"Dan proposal Bidencare (jaminan kesehatan) akan mengaturnya," lanjut Biden.
Ucapan Biden menyindir Trump yang telah lama mengatakan bahwa berencana untuk mengganti jaminan kesehatan Obamacare. Namun, Trump sampai saat ini belum melakukannya.

3.Campur tangan asing dalam pemilihan AS

Intervensi pihak asing juga disinggung pada debat ini. Biden memastikan, setiap negara asing yang coba mengganggu pemilu akan mendapat ganjaran.
"Mereka akan membayar harga jika saya terpilih," kata Biden, yang secara khusus mengacu pada campur tangan China, Rusia, dan Iran.
Sementara itu, Trump mengatakan dia diberitahu tentang upaya campur tangan asing dalam pemilu baru-baru ini. Trump menggarisbawahi penilaian Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe bahwa upaya oleh Iran dan Rusia dilakukan untuk merongrong pencalonan Trump.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu semua tentang itu," kata Trump.
Anak-anak berenang di perbatasan Mexico - Amerika. Foto: Jose Luiz Gonzalez/Reuters

4.Anak-anak dipisahkan dari orang tua mereka di perbatasan

Kebijakan imigrasi Trump merupakan salah satu isu panas dalam debat. Aturan keras tersebut dinilai moderator condong ke arah pelanggaran HAM.
Sebab, terdapat upaya pemisahan anak-anak imigran dari keluarganya.
Bukan Trump namanya kalau tidak punya jawaban. Menanggapi pertanyaan Welker Trump mengatakan, imigran dan keluarga uang coba masuk ke AS mayoritas dibawa kelompok-kelompok jahat.
"Anak-anak dibawa ke sini, banyak orang jahat dan kartel menggunakan mereka untuk datang ke negara ini," kata Trump.
Pernyataan Trump direspons Biden. Capres Partai Demokrat itu menuduh bukan kartel yang memisahkan, tapi kebijakan imigrasi Trump yang menyebabkan mereka terpisah.
"Lebih dari 500 anak-anak ini datang dengan orang tua mereka dan dipisahkan di perbatasan, bukan para kartel. Ini melanggar jati diri kita sebagai sebuah bangsa," kata Biden menganggapi pernyataan Trump.
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, di Panmunjom, Korea Selatan, (30/6). Foto: AFP PHOTO/Brendan

5.Hubungan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un

Debat capres AS 2020 dikejutkan dengan pembahasan hubungan Donald Trump-Kim Jong-un. Ketika hal itu disinggung, Trump mengaku bangga berteman dengan Pemimpin Korut itu.
ADVERTISEMENT
“Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengannya. (Kim) jenis pria yang berbeda, tapi dia mungkin berpikiran sama tentangku. Kami memiliki jenis hubungan yang berbeda. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dan tidak ada perang," kata Trump.
Mendengar jawaban Trump, Biden bingung. Sebab, dalam benak Biden Kim adalah penjahat.
"Dia berbicara tentang teman baiknya yang preman, preman, dan dia berbicara tentang bagaimana kita menjadi lebih baik. Dan mereka memiliki rudal yang jauh lebih mampu, mampu mencapai wilayah AS jauh lebih mudah daripada yang pernah mereka lakukan sebelumnya," kata Biden menanggapi Trump.
Pekerja membersihkan meja dan kursi di New York, Amerika Serikat saat kota tersebut sedang lockdown. Foto: REUTERS / Eduardo Munoz

6.Bagaimana negara bagian New York menanggapi pandemi

ADVERTISEMENT
Selama pandemi virus corona, New York jadi salah satu episenter besar. Akibatnya, lockdown mesti diberlakukan.
ADVERTISEMENT
Lockdown New York tak disukai Trump. Trump menyebut kampung halamannya itu bak"kota hantu," karena banyaknya penutupan restoran dan tempat publik lainnya.
Menurut Trump lockdown menyebabkan kemerosotan ekonomi. Pemimpin New York dari Partai Demokrat adalah pihak patut dipersalahkan.
"Jika Anda pergi dan melihat apa yang terjadi di New York, itu adalah kota hantu. Itu adalah kota hantu. Dan ketika Anda berbicara tentang plexiglass, ini adalah restoran yang sekarat. Ini adalah bisnis tanpa uang," kata Trump.
Biden membela lockdown. Dia menegaskan lockdown di Negara Bagian New York ditujukan untuk membendung jumlah infeksi dan kematian akibat COVID-19.
"Lihatlah apa yang telah dilakukan New York dalam hal menurunkan kurva dalam hal jumlah orang yang meninggal. Dan saya tidak melihat hal ini dalam istilah negara bagian biru dan negara bagian merah. Keduanya seluruh Amerika Serikat, "kata Biden.
Warga terlihat berjalan di sekitar taman Washington di New York, Amerika Serikat saat kota tersebut sedang lockdown. Foto: REUTERS / Eduardo Munoz

7.Trump tolak lockdown untuk selamatkan ekonomi

Adu argumen mengenai lockdown adalah salah satu peristiwa terpanas pada debat.
ADVERTISEMENT
Trump menolak lockdown. Penurunan ekonomi jadi alasannya.
“Kita tidak bisa menutup negara kita. Kita tidak bisa mengurung diri kita sendiri di ruang bawah tanah seperti yang dilakukan Joe,” kata Trump.
Sementara itu menanggapi soal penolakan lockdown oleh Trump, Biden menjelaskan, lockdown sebagai upaya pengendalian penyebaran virus corona.
"Matikan virusnya, bukan negaranya," kata Biden.