70 Cottage Pantai Mutiara Carita Rusak Parah Dihantam Tsunami

24 Desember 2018 9:02 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hotel Mutiara Carita di Anyer, tercatat oleh BNPB sebagai tempat dengan korban terbanyak dari tsunami Selat Sunda. Di hotel yang terletak di dekat pantai Carita ini, sebanyak 70 Cottage dan diperkirakan 100 kamar milik Mutiara Carita rusak parah dihantam tsunami pada Sabtu (22/11) malam.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi, Senin (24/12), kondisi Mutiara Carita Hotel porak poranda hingga bagian pendaftaran check in pengunjung. Puluhan mobil milik pengunjung juga rusak parah, terlempar menimpa dinding hotel. Bahkan, lantai dan meja di restorant hotel Mutiara Carita itu dipenuhi lumpur dan genangan air laut.
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Menurut Supriatna (40) selaku pegawai Mutiara Carita, ratusan orang diperkirakan menginap di hotel tersebut saat tsunami menghantam. Barang milik pengunjung pun masih berada di kawasan hotel dan bisa diambil oleh penginap hotel saat kembali.
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
“Barang kita amankan di bagian office hotel, bisa diambil pengunjung,” kata Supriatna di Mutiara Carita, Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Senin (24/12).
Karena takut ada penjarahan ke hotel, Supriatna menugaskan 3 orang petugas dari Mutiara Carita untuk mengawasi barang milik pengunjung agar tidak ada penjarahan. Baru pada hari ini pihak berwenang akan masuk dan membantu pengamanan dan evakuasi korban.
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
“Kami takutkan adanya penjarahan, jadi 3 orang. Tapi hari ini Brimob sudah masuk,” ucapnya.
Dari data BNPB, setidaknya 222 orang meninggal dunia akibat tsunami yang menimpa wilayah Banten dan Lampung ini. Jumlah tersebut diprediksi bertambah karena proses evakuasi masih berlangsung sampai sekarang.