76 Siswa SMP Negeri di Magetan Sayat Lengannya: Depresi dan Masalah Asmara

18 Oktober 2023 18:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melukai diri sendiri. Foto: soumen82hazra/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melukai diri sendiri. Foto: soumen82hazra/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 76 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, menyayat lengannya sendiri menggunakan benda tajam.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut berdasarkan temuan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan yang melakukan screening secara rutin baru-baru ini.
Kepala Dinas Kesehatan Magetan dr. Rohmat Hidayat mengatakan, awalnya petugas menemukan bekas luka sayatan pada lengan salah satu siswa.
Saat mengecek seluruh siswa, ternyata ada sekitar 76 siswa yang menyayat lengannya sendiri.
"Setelah ditanya petugas apa yang menyebabkan lengannya begitu, jawaban mereka ini mengejutkan sekali, mereka sengaja melukai tangannya sendiri dengan benda tajam karena ada permasalahan," kata Rohmat saat dikonfirmasi, Rabu (18/10).
Rohmat menerangkan, para siswa itu menyayat tangannya menggunakan benda tajam seperti pecahan kaca, jarum hingga penggaris.
"Temuan ini mengejutkan semua pihak, pasalnya peristiwa remaja yang masih duduk di bangku SMP menyayat lengan bawahnya mengunakan benda tajam seperti pecahan kaca, jarum, penggaris dan benda lainnya itu dalam jumlah massal," terangnya.
ADVERTISEMENT
Rohmat mengungkapkan, alasan puluhan siswa itu menyayat lengan karena mengalami depresi dan masalah percintaan.
"Pengakuan mereka sengaja menyayat lengannya dengan benda tajam karena depresi, permasalahan dengan orang tua hingga percintaan. Tepatnya ada persoalan dengan pacar," ungkapnya.
Atas temuan itu, akhirnya pihak Dinkes bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Kemenag, Dinas PPKB. Pihak sekolah juga akan memberikan bimbingan konseling kepada puluhan siswa itu.
Rohmat menambahkan, hal tersebut merupakan tindakan yang tidak dibenarkan dan bisa berdampak buruk ke depannya.
"Psikologi mereka ada yang salah, tidak menutup kemungkinan lambat laun bila dibiarkan akan berbahaya. Bisa berbuat lebih nekat. Misalnya hingga menyayat sampai pada urat nadi jika ada permasalahan," kata Rohmat.
"Untuk sementara ini diputuskan akan dilakukan bimbingan konseling terlebih dahulu dengan psikolog terhadap siswa siswi yang menunjukkan tanda tanda tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT