77 Tahun RI Merdeka, Presiden AAYG Dukung Pemerintah Wujudkan Perdamaian Dunia

17 Agustus 2022 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Asian African Youth Government (AAYG), Respiratori Saddam Al Jihad.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Asian African Youth Government (AAYG), Respiratori Saddam Al Jihad. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia hari ini, Rabu (17/8/2022) memperingati HUT ke-77 RI. Dalam momentum ini, Presiden Asian African Youth Government (AAYG), Respiratori Saddam Al Jihad, mendukung pemerintah untuk terlibat aktif mewujudkan perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
Alhamdulillah, akhirnya kita kembali merayakan Hari Kemerdekaan RI yang ke-77. Harapan saya, ini menjadi momentum terbaik sebagai refleksi bersama bagaimana Indonesia harus menjadi bagian penting dalam mewujudkan kondisi dunia hari ini yang sedang krisis perdamaian, dan AAYG siap ikut serta mendukung Pemerintah RI dalam mewujudkan perdamaian dunia” kata Saddam di Jakarta.
Saddam mengakui pemerintah RI sejauh ini telah banyak berkontribusi dalam mengurangi berbagai gesekan yang memicu konflik antar-bangsa dan negara.
Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022). Foto: Yonhap via REUTERS
Sadaam menyebut upaya perdamaian dunia yang dilakukan oleh Pemerintah RI pada 2022 dapat dilihat melalui kunjungan Presiden Jokowi ke beberapa negara seperti Belanda, Uni Arab Emirates, Amerika Serikat, Polandia,Jerman, Ukraina, Rusia, China, Jepang, Korea Selatan.
Oleh karena itu, AAYG mendukung langkah yang diambil Presiden Jokowi karena sudah tepat demi mewujudkan perdamaian dunia. AAYG akan ikut serta melakukan langkah langkah soft diplomacy demi terwujudnya perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
“Terlebih saat keputusan Pak Jokowi mengunjungi Jerman, Polandia, Ukraina dan Rusia ,menurut saya, keputusan itu sudah sangat tepat sebagai bagian dari langkah diplomatik Indonesia mengurangi gesekan yang ada, inilah kekuatan soft diplomacy,” jelas Saddam.
Kolase pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Biro Setpres
Saddam juga mengajak semua pihak agar lebih mengedepankan langkah-langkah soft diplomacy dalam penyelesaian berbagai konflik global hari ini.
Menurutnya, perdamaian dunia tidak dapat selesai jika menggunakan perang, akan tetapi harus ditangani dengan cara-cara yang dingin dan nonkekerasan.
“Terakhir, atas nama Pemuda Asia-Afrika, saya mengajak semua pihak agar sama-sama merawat persaudaraan universal tanpa membedakan agama dan warna kulit. Karena sejatinya semua manusia adalah sama. Itulah kunci perdamaian dan keharmonisan antar bangsa,” pungkasnya.