8 Caleg DPR Dapil DKI III Terpilih: Ahmad Sahroni hingga Haji Lulung

Ahmad Sahroni (Nasdem) saat fit and proper Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan

KPU DKI Jakarta telah merekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 di tingkat provinsi.

Dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III yang mencakup Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu, terdapat 8 kursi DPR yang diperebutkan oleh 16 partai politik.

Lalu siapa saja yang terpilih?

Untuk menentukan caleg terpilih, metode yang digunakan yakni Sainte Lague. Namun sebelum itu harus diketahui terlebih dahulu perolehan suara masing-masing parpol yang bertarung.

Berikut suara parpol di Dapil DKI Jakarta III:

PKB: 78.548

Gerindra: 344.311

PDIP: 669.652

Golkar: 80.414

NasDem: 151.908

Garuda: 4.729

Berkarya: 24.933

PKS: 295.143

Perindo: 62.891

PPP: 40.749

PSI: 245.667

PAN: 123.537

Hanura: 15.821

Demokrat: 133.666

PBB: 20.730

PKPI: 2.957

Haji Lulung di Deklarasi Perindo untuk Anies-Sandi Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Setelah suara parpol diketahui, langkah berikutnya yakni mencoret parpol yang tak memenuhi parliamentary threshold (PT) 4 persen yakni Garuda, Berkarya, Perindo, PSI, Hanura, PBB, dan PKPI.

Selanjutnya bagi parpol yang lolos diikutkan dalam penghitungan untuk menentukan kursi.

Caranya, membagi perolehan suara seluruh parpol dengan bilangan ganjil 1, 3, 5, dan seterusnya sampai habis 8 kursi.

Hasilnya PDIP berhasil meraih 3 kursi, Gerindra 1 kursi, PKS 1 kursi, NasDem 1 kursi, Demokrat 1 kursi, dan PAN 1 kursi. Kursi yang diperoleh parpol diserahkan kepada caleg dengan suara terbanyak.

Berikut 8 caleg DPR yang lolos ke Senayan:

PDIP

Darmadi Durianto (105.243 suara)

Charles Honoris (102.408 suara)

Efendi Simbolon (61.595 suara)

Gerindra

Kamrussamad (83.562 suara)

PKS

Adang Daradjatun (115.649 suara)

NasDem

Ahmad Sahroni (73.938 suara)

Demokrat

Santoso (34.449 suara)

PAN

Abraham Lunggana alias Haji Lulung (69.782 suara)

Catatan redaksi: Berita ini telah mengalami perubahan karena ada beberapa data yang kurang akurat. Redaksi memohon maaf atas kesalahan yang terjadi