Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
8 Fakta Tb Hasanuddin: Ajudan Presiden hingga Ingin Jadi Dokter
12 Maret 2018 10:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah batal mendukung Ridwan Kamil, PDIP mengusung kadernya sendiri untuk maju dalam laga Pilgub Jawa Barat. PDIP akhirnya mengusung anggota DPR, Tb Hasanuddin, untuk menjadi cagub berpasangan dengan Anton Charliyan.
ADVERTISEMENT
Kiprah TB Hasanuddin di dunia politik sudah dimulai sejak menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR periode 2009 2014. Namun, jauh sebelumnya, TB sudah malang melintang di dunia militer Indonesia. Ia juga pernah menjadi ajudan presiden dan wakil presiden.
Untuk mengetahui bagaimana profil TB Hasanuddin, kumparan (kumparan.com) merangkum 8 fakta menarik tentang TB Hasanuddin:
1. Lulusan Sekolah Militer
Tb Hasanuddin, merupakan lulusan AKABRI tahun 1974. Ia menempuh sejumlah pendidikan militer lain seperti Dasar Kecabangan (Sarcab), hingga Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Sesko AD). Ia juga pernah mengikuti pendidikan Sesko di Prancis.
Selain menempuh pendidikan di melalui sekolah militer. Tb juga menempuh jalur pendidikan umum. Ia bahkan menjejakkan kaki di Perguruan Tinggi untuk meraih gelar S1 hingga doktor.
ADVERTISEMENT
Tb Hasanudin menempuh pendidikan umumnya di STIE Pasundan (2003-2006), kemudian meraih gelar Magister Manajemen di Universitas Pasundan (2005-2007), dan Doktor Manajemen Universitas Pasundan (2013).
2. Menjadi Ajudan Istana di Era Wapres Try Sutrisno hingga Presiden Gus Dur
Karier pria kelahiran Majalengka, 8 September 1952 itu mulai menanjak saat ditunjuk sebagai ajudan di Istana. Terhitung, ia sudah pernah menjadi ajudan satu wakil presiden dan empat presiden.
Tahun 1995, Tb menjadi ajudan Wakil Presiden RI Try Sutrisno. Setelahnya, ia menjadi ajudan Presiden Indonesia ke-3 BJ Habibie.
Jabatan itu kemudian berlanjut hingga era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Baru ketika Megawati terpilih sebagai presiden RI, Tb kemudian diangkat menjadi Sekretaris Militer. Jabatan itu diembannya sampai tahun pertama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
ADVERTISEMENT
3. Pernah Jadi Komandan Sektor Pasukan Perdamaian PBB di Irak
Tb Hasanuddin menjadi Komandan Sektor Pasukan PBB di Irak tahun 1992 hingga 1993. Jabatan tersebut hanya diemban selama setahun. Sebab di Tahun 1993 Tb ditarik kembali ke Indonesia untuk bertugas di Kostrad dan Kodam Jaya.
Setelah menjadi ajudan presiden dan wapres, saat usianya 53 tahun, Tb Hasanuddin menjabat sebagai petinggi di Mabes TNI AD sejak tahun 2005 hingga 2009. Ia pensiun dengan pangkat Mayor Jenderal.
4. Ikut Pileg 2009
Setelah pensiun dari dunia militer, Tb memulai kariernya di dunia politik. Pada tahun 2009, ia bergabung dengan PDIP dan mengikuti Pileg 2009. Berhasil meraup suara, Tb akhirnya menjadi Anggota DPR dari Fraksi PDIP periode 2009 hingga 2014. Bahkan, saat itu ia ditunjuk menjadi Wakil Ketua Komisi I DPR.
ADVERTISEMENT
Merasa yakin di dunia politik, Tb kembali maju dalam Pemilu berikutnya dan berhasil menjadi anggota Komisi I DPR. Setelah ikut Pilgub Jabar 2018, Tb mengundurkan diri dari posisi anggota DPR.
5. Menjadi Ketua DPD I PDIP Jabar
Pada tahun 2012, Tb Hasanuddin dipercaya sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Barat. Wilayah Jawa Barat yang tidak asing lagi bagi Tb Hasanuddin, menjadi salah satu alasan mengapa ia ditunjuk menjadi calon gubernur dari PDIP.
6. Pernah Bercita-cita menjadi Dokter
Meski saat ini dikenal sebagai purnawirawan TNI dan anggota DPR, sebenarnya Tb Hasanuddin pernah bercita-cita menjadi dokter.
Selepas lulus SMA, Tb berkeinginan untuk melanjutkan sekolahnya di jurusan kedokteran. Menurutnya, menjadi dokter adalah profesi yang membanggakan sekaligus mulia karena dapat membantu orang lain.
ADVERTISEMENT
Namun, berkat saran dari sang kakak, Tb lalu memutuskan untuk bersekolah di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Magelang 1975.
7. Aktif di Berbagai Organisasi
Tb Hasanuddin dikenal sebagai pria yang tak pernah bisa diam. Hal itulah yang membuat ia juga aktif dalam beberapa organisasi seperti Ketua Yayasan Sandiwara Sunda Miss Tjitjih, Ketua Dewan Penasihat Pencak Silat Gagak Lumayung, dan Ketua Bidang Seni Budaya Yayasan Pembangunan Jabar.
8. Hobi Lari Hingga 6 Kilometer
Terbiasa mengikuti latihan fisik dan mental yang kuat di dunia militer, membuat TB Hasanuddin masih memiliki tenaga mumpuni di usianya yang tak lagi muda. Tb mengaku, hingga saat ini ia selalu lari pagi sejauh enam kilometer setiap hari.
ADVERTISEMENT
Hal itu diakui Tb saat mengikuti tes kesehatan yang digelar oleh KPU Jabar. "Insyaallah lolos karena tiap enam bulan sekali saya tes kesehatan, tiap pagi saya juga lari 5-6 km habis salat subuh," tuturnya.