80 Rumah Terdampak Akibat Longsor Dekat Tol Cipularang KM 118

16 Februari 2020 17:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekskavator membersihkan sisa longsor di ruang milik jalan (Rumija) Jalan Tol Cipularang KM 118+600 terdampak longsor. Foto: Dok. Jasa Marga
zoom-in-whitePerbesar
Ekskavator membersihkan sisa longsor di ruang milik jalan (Rumija) Jalan Tol Cipularang KM 118+600 terdampak longsor. Foto: Dok. Jasa Marga
ADVERTISEMENT
Longsor yang terjadi di dekat Tol Cipularang KM 118, tepatnya di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (11/2) berdampak pada keberadaan pemukiman di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Data update dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat menyebutkan 80 rumah ikut terdampak longsor ini.
"Kejadian ini diakibatkan oleh adanya rembesan air dari kubangan sawah di pinggir Tol Cipularang KM 118. Sebanyak 80 unit rumah terancam, 80 KK/240 jiwa," tulis BPBD Kabupaten Bandung Barat dalam siaran persnya, Minggu (16/2).
BPBD juga menyebutkan, 6 unit rumah rusak berat akibat longsor ini. Kemudian, sawah seluas 3 hektar, 6 unit kolam ikan serta saluran air bersih (pipa) sepanjang 1.500 meter ikut terdampak.
"Aliran listrik juga matik," kata BPBD dalam rilisnya.
Ekskavator membersihkan sisa longsor di ruang milik jalan (Rumija) Jalan Tol Cipularang KM 118+600 terdampak longsor. Foto: Dok. Jasa Marga
Sementara ini, BPBD baru mencatat, ada 1 korban luka ringan akibat bencana longsor ini.
Peristiwa longsor tersebut hanya berjarak sekitar 8 meter dari bahu jalan tol. Jasa Marga bersama pemda setempat terus memperbaiki dan membantu masyarakat terdampak longsor.
ADVERTISEMENT
Sejak Sabtu (16/2), pihak Jasa marga telah memasang dolken/cerucuk dan sandbag. Termasuk juga memasang terpal untuk menghindari meresapnya air hujan secara langsung, pengaliran drainase air hujan, dan menyiagakan petugas pengawasan.
Ruang milik jalan (Rumija) Jalan Tol Cipularang KM 118+600 terdampak longsor. Foto: Dok. Jasa Marga